Arsitek Revitalisasi Monas: Dulu Dipagar, Sekarang Undang Orang Dekat ke Monumen

12 Februari 2020 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat komisi D DPRD DKI dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan serta desainer revitalisasi Monas, Jakarta, Rabu (12/2). Foto: Efira Tamara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat komisi D DPRD DKI dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan serta desainer revitalisasi Monas, Jakarta, Rabu (12/2). Foto: Efira Tamara/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini, Rabu (12/2), Komisi D DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) dan arsitek revitalisasi Monas. Rapat ini masih membahas soal polemik revitalisasi Monas.
ADVERTISEMENT
Arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi pemenang sayembara revitalisasi Monas, Deddy Wahjudi, memaparkan desain yang dibuatnya. Konsep Deddy adalah ingin membuat Monas lebih dekat dengan masyarakat.
"Saat ini kawasan Monas area semiprivate, orang mengira Monas di dalam pagar, jadi orang terbatas untuk bisa masuk ke area Monas, dan melalui sayembara ini kami usulkan karena melalui sebuah riset yang kami bimbing di ITB, menyebutkan monumentalitas itu sekarang adalah orang diajak lebih dekat kepada monumen (Tugu Monas-red)," kata Deddy di depan gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (12/2).
Rapat komisi D DPRD DKI dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan serta desainer revitalisasi Monas, Jakarta, Rabu (12/2). Foto: Efira Tamara/kumparan
Maka Deddy ingin mengubah Monas menjadi monumen yang lebih mudah dijangkau. Namun, tetap mempertahankan sisi private dari area tengah atau Ruang Agung.
ADVERTISEMENT
"Kami usulkan publik yang selama ini di luar pagar dan memang ada sistem tertentu buat masuk ke dalam, kami usulkan untuk bisa sehari-sehari lebih masuk ke ring dalam, dan area semiprivate itu ada di dalam ini yang kita sebut Ruang Agung saat ini," tuturnya.
Pengerjaan areal revitalisasi di sisi selatan Monas. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Beberapa posisi tata ruang di dalam Monas juga akan diubah. Misalnya, pusat jajanan dan suvenir Lenggang Jakarta yang saat ini ada di sisi selatan atau di pintu IRTI, nanti akan dipindah ke sisi timur atau di dekat Stasiun Gambir.
"Plaza Timur ini kita usul Pemprov DKI bisa kolaborasi dengan KAI gimana Stasiun Gambir jadi bagian Plaza Timur. Supaya lebih mudah dari Stasiun Gambir ke Monas dari sisi timur. Nah, di kanan kita tempatkan Lenggang Jakarta yang dipindah dari selatan," jelasnya.
Foto udara proyek revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara di sisi selatan akan dibangun pelataran upacara. Kemudian di bagian yang saat ini diisi oleh Lenggang Jakarta dan parkir IRTI, akan diubah jadi ruang hijau.
ADVERTISEMENT
"Sisi selatan ada Plaza Upacara dan mengelola bagaimana Lenggang Jakarta dan IRTI akan dihijaukan," katanya.
Di sisi barat akan dibangun stasiun MRT. Sedangkan, di sisi utara yang dekat dengan Istana Kepresidenan akan dijauhkan dari aktivitas. Maka Deddy mendesain untuk menempatkan kandang rusa di sisi utara, begitu juga dengan Plaza Aspirasi.
"Rusa yang ada di selatan kita usul pindah ke utara sehingga aktivitas publik lebih direduksi di sini dan jadi buffer kepada kegiatan yang lebih private ke Istana," ujarnya.