Arsjad Rasjid Ungkap Belum Ada Kontrak Politik Jadi Ketua TPN: Saya Kerja Dulu

22 Oktober 2023 15:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid menyapa wartawan saat pertemuan ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo (PDIP, Perindo, PPP, Hanura) di MNC Tower, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid menyapa wartawan saat pertemuan ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo (PDIP, Perindo, PPP, Hanura) di MNC Tower, Jakarta, Rabu (13/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arsjad Rasjid mengaku belum ada kesepakatan apa pun terkait menerima tugas sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah bilang waktu itu ada orang ngomong, Mas, saya orang, saya enggak mau kalau asking jabatan, gitu ya," kata Arsjad dalam program Info A1 kumparan, Jumat (20/10).
Dia menegaskan, dirinya adalah tipe orang yang menyelesaikan tugas terlebih dahulu baru kemudian membicarakan hal lain. Saat ini fokusnya adalah memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Jadi saya selalu, apa yang saya lakukan, saya dapat sesuatu pekerjaan saya lakukan dulu ini. Setelah ini selesai, kita ngomong lagi," kata dia.
"Sekarang KPI saya adalah memenangkan, namanya juga tim pemenangan. Tim Pemenangan Nasional Ganjar, sekarang (plus) Mahfud," tambah dia.
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Arsjad ditunjuk sebagai pemimpin TPN Ganjar-Mahfud. Dia ditemani sejumlah nama besar sebagai wakil, dari Andika Perkasa hingga Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
ADVERTISEMENT
Dia sendiri mengaku sempat bertanya-tanya alasan ditunjuk sebagai Ketua TPN. Namun dia mengira-ngira bahwa dirinya dipilih karena kiprahnya di dunia bisnis.
"Cuma mungkin, saya lihat lagi, bahwa tantangan ke depan yang juga menjadi tantangan buat Indonesia itu, kan, mungkin ekonomi. Nah, mungkin dari aspek itu saya lihat mungkin. Karena kalau saya lihat diri saya sendiri, kan, memang business man, KADIN pun adalah organisasi pengusaha, gitu, kan. Jadi memang yang selama ini saya mengerti, kan, malah ekonomi," ungkapnya.
"Jadi mungkin dilihatnya adalah dari tantangan itu, bahwa ke depannya tantangan paling besar untuk Indonesia," imbuh dia.