Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Arteria Dahlan: Penembakan di Rumah Kadiv Propam Tragedi, Harus Transparan
13 Juli 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, diusut tuntas secara transparan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, insiden tersebut merupakan tragedi yang melibatkan institusi Polri sehingga polisi punya tanggung jawab mengungkap kasus ini sejelas-jelasnya ke publik.
"Saya mencoba untuk melihat dalam spektrum yang lebih besar lagi. Ini kan tragedi yang menjadi duka kita, yang mau tidak mau melibatkan institusi Polri, anggota Polri, dan perwira tinggi Polri dan istri serta keluarga," kata Arteria Dahlan saat dihubungi, Rabu (13/7).
"Rakyat pun pastinya akan menunggu akhir ceritera ini. Artinya harus dikerjakan secara tepat, cermat, transparan dan akuntabel," lanjut dia.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang saat ini membentuk tim gabungan yang berasal dari Polri, Komnas HAM dan Kompolnas.
"Ini sudah membuktikan bahwa Polri mau membuka diri dan transparan dalam mencermati dan menangani kasus yang sudah menjadi perhatian publik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Arteria juga mengapresiasi langkah Kapolri yang tak mau buru-buru menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo terkait kasus ini. Menurut dia, Listyo Sigit mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Saya juga mengapresiasi langkah Pak Kapolri yang tidak terburu-buru untuk menonaktifkan Pak Sambo dari jabatan. Karena kita harus kedepankan asas praduga tak bersalah," tutup dia.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigadir J ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Peristiwa tersebut terjadi di kediaman Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, banyak pihak, mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD hingga Ketua Komisi III Bambang Pacul menilai banyak kejanggalan dari kasus ini.
ADVERTISEMENT