Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Polemik pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal harapannya agar Sumatera Barat mendukung negara pancasila terus berlanjut. Pernyataan ini dikritik banyak pihak, mulai anggota DPR dapil Sumatera Barat hingga para tokoh Minang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi polemik yang muncul itu, anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyampaikan pembelaan terhadap Puan. Arteria Dahlan mengatakan, Puan sama sekali tak bermaksud mendiskreditkan warga Sumbar.
"Saya pastikan tidak ada maksud sedikit pun dari Mbak Puan untuk menyinggung perasaan warga masyarakat Minang, baik yang berada di Sumbar maupun di tanah rantau. Mbak Puan itu orang Minang, ayahnya almarhum Pak Taufiq beliau itu Datuk, Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat," kata Arteria dalam keterangannya kepada kumparan, Jumat (4/9).
"Bahkan ibunya, Ibu Megawati Soekarnoputri pun memiliki darah Minang bergelar Puti Reno Nilam, nenek beliau Ibu Fatmawati, anak dari seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu," lanjutnya.
Arteria menilai, sosok Puan seperti orang Minang pada umumnya. Misalnya, Puan berjuang memberikan kesempatan bagi orang Minang agar diberi kesempatan di kepengurusan PDIP atau Fraksi PDIP di DPR.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang pun Mbak Puan, masih kelihatan banget orang Minangnya dan kelihatan sekali bagaimana beliau konsisten meneruskan politik keberpihakannya terhadap orang Minang baik di kebijakan kepartaian maupun kebijakan di Fraksi di DPR RI," jelasnya.
Untuk itu, Arteria menilai, harusnya sosok Puan justru dijaga dengan baik oleh orang Minang. Salah satu alasannya, kata anggota Komisi III DPR ini, yang dilakukan Puan bisa menjadi representasi orang Minang.
Arteria yang merupakan orang Minang ini mengaku sedih karena banyak yang menyudutkan Puan. Apalagi, kata dia, ada yang sampai membuat orang Minang menjauhi sosok Puan.
"Saya sangat sedih, prihatin sekaligus kecewa kalau anak yang dicintainya, yang memang berdarah Minang dan sangat mewarisi pemikiran-pemikiran Minang justru diperlakukan seperti ini. Dipaksa berjarak dan dicoba untuk dijauhi dari masyarakat Minang hanya karena statement seperti itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pernyataan Puan tersebut diungkapkan saat mengumumkan calon gubernur dan wagub yang diusung PDIP di Sumbar. Puan menyatakan harapannya agar Sumbar bisa menjadi provinsi yang mendukung Pancasila .
"Semoga Sumbar bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirrohmanirrohmin. Merdeka!" ujar Puan saat membacakan rekomendasi PDIP secara daring, Rabu (2/9).