Arti Ijtima Ulama Versi Romy: Ikuti Jokowi, Terima Ma'ruf Amin

19 Agustus 2018 17:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Deklarasi Sarung Jokowi di Rumah Joang 45 (Foto: Ferry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Sarung Jokowi di Rumah Joang 45 (Foto: Ferry/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mendeklarasikan relawan Sahabat Romahurmuziy Pendukung Jokowi atau Sarung Jokowi untuk mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Relawan ini terdiri dari para santri se-Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Menurut Romy --panggilan akrab Romahurmuziy--, alasan deklarasi relawan ini agar rekomendasi kaum ulama di Pilpres 2019 dapat diperhatikan. Pasalnya, kata Romy, ada gerakan Kawal Fatwa Ijtima Ulama karena rekomendsi ulama di Pilpres 2019 tidak diperhatikan.
"Kita tahu persis ada narasi kawal ulama dikatakan terus kawal Itjima Ulama, dikatakan kawal fatwa Itjima Ulama yang ternyata Itjima Ulama tidak pernah diperhatikan dan ternyata inilah yang sesungguhnya memutar-mutar terus. Kata ulama tapi tidak pernah ulama dipenuhi kecuali dijadikan retorika belaka," kata Romy di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Minggu (19/8).
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Melalui relawan Sarung Jokowi, Romy ingin memuliakan para ulama. Menurut Romy, arti ijtima adalah ikuti Jokowi terima Kiai Ma'ruf Amin.
"Jadi Ijtima Ulama ini sesungguhnya ada di sini. Itjima itu Ikuti Jokowi terima Kiai Ma'ruf Amin. Inilah kepanjangan itjima yang sesungguhnya," jelas Romy.
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Romy ingin melalui relawan Sarung Jokowi, tak ada lagi peran ulama yang dijatuhkan hanya untuk kepentingan sesaat. Romy menegaskan, rakyat Indonesia telah cerdas dalam memilih capres - cawapres yang benar-benar mendukung ulama.
ADVERTISEMENT
"Saya tentu berharap narasi yang menjatuhkan ulama tidak digunakan lagi, karena masyarakat sudah pintar mana pasangan yang menghargai ulama. Bukan masalah Ma'aruf Amin tetapi menempatkan ulama di tempat tertinggi," ungkapnya.
Ijtima Ulama dan tokoh nasional (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ijtima Ulama dan tokoh nasional (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Romy sempat menyinggung soal rokemendasi cawapres Prabowo Subianto dari Ijtima Ulama, yang pada akhirnya tak dijalankan oleh Prabowo karena lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawpres. Padahal Itjima Ulama telah menyodorkan Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai kandidat cawapres Prabowo.
"Dibalik itu ada sisi lainnya, yaitu di sana ada fatwa Itjima Ulama yang diabaikan. Malah yang beredar adalah mahar," pungkas Romy.