Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Arti IKN Nusantara Bagi Gus Yahya: NU, Santri, Pemerintah dan Rakyat
31 Januari 2022 3:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memaknai nama Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang diberi nama Nusantara.
ADVERTISEMENT
Gus Yahya kemudian mengungkap makna Nusantara bagi dirinya. Menurutnya Nusantara yakni NU, santri, pemerintah dan rakyat.
"Nusantara diartikan sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat," kata Gus Yahya dalam Istigasah dan pencanangan Kantor PBNU di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Senin (31/1).
Gus Yahya menjelaskan, saat muncul rencana pemindahan ibu kota, banyak daerah yang mengusulkan diri untuk menjadi calon ibu kota negara.
"Masyarakat Sepaku tidak pernah berpikir menjadi ibu kota negara," ujar dia.
Gus Yahya menegaskan, dipilihnya Penajam Paser Utara sebagai IKN merupakan berkah dari iman dan amal saleh yang dilakukan selama ini.
Dia kemudian mengutip ayat Al-Quran yakni, 'barangsiapa beramal saleh, laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, maka sungguh Allah akan mengaruniakan kehidupan yang menyenangkan'.
Oleh sebab itu, Gus Yahya mengingatkan karunia harus disyukuri dengan tidak menghilangkan sebab dari datangnya nikmat.
ADVERTISEMENT
"Kehidupan lebih baik dan lebih nyaman, dikaruniakan karena ada sebabnya, jangan sampai kita menghilangkan sebab itu," ucap Gus Yahya.
Gus Yahya menuturkan, sebab datangnya karunia itu karena seluruh masyarakat beramal saleh dan dalam keadaan beriman. Ia juga berdoa semoga berkah itu tidak putus untuk semuanya terutama untuk warga NU, umat Islam, Indonesia dan kemanusiaan yang lebih mulia.
Lebih lanjut, Gus Yahya telah mencanangkan pembangunan kantor baru PBNU di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di lokasi ibu kota baru Nusantara.
“PBNU mendahului mohon izin untuk ikut menempati Ibu Kota Negara Nusantara,” ujar Gus Yahya.