Artis Dira Sugandi hingga Lea Simanjuntak Deklarasi Dukung Jokowi

5 September 2018 16:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr. Posma Hutasoit, Wanda Hamidah, Janner Clay Siahaan, Paul Latuhamida, Dira Sugandi dan Lea Simanjuntak (dari kiri ke kanan) Deklarasi Masyarakat Peduli Indonesia untuk Jokowi-Maaruf 2019-2024, Rabu (5/9). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Posma Hutasoit, Wanda Hamidah, Janner Clay Siahaan, Paul Latuhamida, Dira Sugandi dan Lea Simanjuntak (dari kiri ke kanan) Deklarasi Masyarakat Peduli Indonesia untuk Jokowi-Maaruf 2019-2024, Rabu (5/9). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah artis dan aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Indonesia (MPI) mendeklarasikan dukungan untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Beberapa artis yang hadir seperti penyanyi Dira Sugandi, Lea Simanjutak dan vokalis T-Five Paul Latumahina.
ADVERTISEMENT
Ketua MPI Janner Clay Siahaan mengatakan, MPI akan terus mendukung Jokowi seperti Pilpres 2014 saat mantan Wali Kota Solo itu maju bersama Jusuf Kalla.
“Karena perubahannya luar biasa, baik dari mental maupun dari kinerja. Kami firm bahwa pokoknya Jokowi melanjutkan periode selanjutnya jadi presiden kami,” ujar Janner di Sekretariat MPI, Jalan Gaharu I, Jakarta Selatan, Rabu (5/9).
Janner menuturkan ada artis-artis lainnya yang berencana hadir, salah satunya Lukman Sardi, namun berhalangan hadir. Selain itu, aktris sekaligus politikus NasDem Wanda Hamidah turut hadir dalam acara deklarasi tersebut. Wanda sendiri tengah akan bertarung sebagai caleg DPR RI dapil DKI Jakarta I.
“Wanda ini dulunya di PAN dan dipecat PAN saat dukung Jokowi waktu 2014 lalu. Jadi dulu Wanda ngoceh terus soal Jokowi,” ujar Janner.
ADVERTISEMENT
Janner mengungkapkan MPI mengincar suara milenial, disabilitas hingga diaspora. Mereka yakin bisa menggalang suara dari ketiga golongan tersebut, karena sudah banyak juga dari mereka yang bergabung ke MPI.
“Yang kami ingin lakukan adalah milenial, kemudian ibu-ibu, kemudian disabilitas dan diaspora. Mungkin bertanya-tanya kenapa ada mereka disebelah sini, karena mereka sudah bagian dari kami,” tutup Janner.