AS Ajukan Solusi Perdamaian Ukraina-Rusia, Saingi Proposal Uni Eropa

22 Februari 2025 4:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi AS dan Rusia (Trump dan Putin) membahas akhir perang Ukraina. Foto: Dok Kemlu Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi AS dan Rusia (Trump dan Putin) membahas akhir perang Ukraina. Foto: Dok Kemlu Arab Saudi
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) telah menyusun draft resolusi PBB untuk meredakan konflik di Ukraina. Draft ini disusun, menyaingi draft yang telah diajukan Ukraina dan Uni Eropa dan akan dibawa ke sidang umum PBB.
ADVERTISEMENT
Sementara upaya yang dilakukan AS diragukan oleh negara-negara Eropa, termasuk Ukraina, karena penyusunan yang tak melibatkan mereka.
Dilansir reuters draft AS itu terdiri dari 3 paragraf. Beberapa poin menyebutkan 'duka untuk nyawa yang hilang pada konflik Ukraina-Rusia' dan mengulangi prinsip PBB yang menyebutkan 'menjaga kedamaian dan keamanan internasional, serta menyelesaikan pertentangan dengan damai'.
Dalam draft juga terdapat poin yang menyebut 'untuk menyelesaikan konflik secara cepat, serta menyegerakan perdamaian jangka panjang antara Ukraina-Rusia'.
Tapi, belum ada konfirmasi dari pemerintah AS, kapan draft itu akan diajukan ke sidang PBB.
Pada Senin (24/2) 193 negara akan menghadiri sidang umum PBB. Mereka akan mengambil suara untuk resolusi perdamaian yang diajukan oleh Ukraina dan Uni Eropa. Draft itu berisi de-eskalasi, penghentian konflik, hingga resolusi damai sesuai piagam PBB dan hukum internasional.
ADVERTISEMENT
Upaya ini telah dilakukan Ukraina dan Uni Eropa ke negara-negara PBB sejak bulan lalu. Sementara resolusi yang akan diambil dalam sidang umum, meski tidak mengikat, tapi dapat memberi gambaran global tentang perang yang terjadi.
Tak ada negara yang punya hak veto di sidang umum ini.
Draft yang diajukan Ukraina dan Uni Eropa, seperti dilihat reuters menekankan pada peningkatan upaya diplomatik untuk meredakan konflik.
'Menggandakan upaya diplomatik, untuk mengurangi resiko eskalasi lebih jauh, dan mencapai kedamaian yang komprehensif di Ukraina' tulis draft tersebut.
Draft juga memuat hal yang sama terkait resolusi PBB sebelumnya, yakni meminta Rusia menarik pasukannya dari Ukraina dan memaksa untuk mengakhiri permusuhan.
Resolusi ini pun tak dipatuhi Rusia. Padahal, resolusi yang diajukan pada Oktober 2022 ini sepakat menyatakan kecaman bahwa Rusia melakukan aneksasi ilegal terhadap 4 wilayah di Ukraina. 143 negara menyatakan sepakat dengan resolusi ini.
ADVERTISEMENT