Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
AS Akan Mulai Beri Vaksin Booster COVID-19 Setiap Tahun
7 September 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagaimana influenza, vaksin booster akan diperbarui setiap tahunnya pula. Pengumuman itu muncul usai vaksin booster terbaru mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Vaksin bivalen tersebut mampu mengatasi varian awal yang mewabah pada 2020, serta keturunan varian Omicron seperti BA.4 dan BA.5.
Menjelang akhir pekan ini, AS menggencarkan penempatan fasilitas vaksinasi corona. Hingga 90 persen warga negara itu akan segera mendapati fasilitas dalam jarak 8 kilometer. Sehingga, masyarakat bisa menerima booster bertepatan dengan vaksinasi flu rutin mereka.
"Kami kemungkinan sedang bergerak menuju jalur dengan ritme vaksinasi yang mirip dengan vaksin influenza tahunan, dengan suntikan COVID-19 yang diperbarui setiap tahun yang cocok dengan varian yang sedang beredar," terang pakar dalam Satgas Virus Corona Gedung Putih, Anthony Fauci, dikutip dari AFP, Rabu (7/9).
Fauci menambahkan, vaksinasi tahunan akan menawarkan perlindungan tinggi bagi mayoritas orang. Namun, strategi tersebut harus ditinjau dengan kemunculan varian yang sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
Dia juga menggarisbawahi vaksinasi bagi kelompok rentan, seperti orang lanjut usia dan orang dengan imunodefisiensi. Sebab, mereka mungkin lebih sering memerlukan vaksinasi daripada kelompok lain.
Koordinator Tim Tanggap COVID-19 Gedung Putih, Ashish Jha, mengungkap temuan serupa. Dia menjelaskan, vaksinasi rutin akan memberikan perlindungan tinggi sepanjang tahun. Jha lantas menggambarkannya sebagai tonggak penting bagi AS.
Jha mendesak agar orang berusia 12 tahun ke atas yang telah divaksinasi untuk segera mendapatkan booster COVID-19. Sementara itu, orang yang baru terinfeksi atau divaksinasi corona dapat menunggu terlebih dahulu selama beberapa bulan.
"Saya yakin inilah mengapa Tuhan memberi kita dua lengan, satu untuk suntikan flu dan yang lainnya untuk suntikan COVID-19," ujar Jha.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS Rochelle Walensky, mengonfirmasikan efektivitas vaksinasi rutin. Dia mengatakan, vaksinasi tahunan dapat menyelamatkan ribuan nyawa.
ADVERTISEMENT
"Penyerapan dosis vaksin COVID-19 yang diperbarui serupa dengan cakupan vaksin flu tahunan pada awal musim gugur ini dapat mencegah sebanyak 100.000 rawat inap dan 9.000 kematian, dan menghemat miliaran dolar dalam biaya medis," ujar Walensky, dikutip dari Reuters.
Booster bivalen terbaru dapat melawan subvarian yang mendominasi infeksi di AS. Subvarian BA.5 menyumbang lebih dari 88 persen inveksi, sedangkan BA.4 mencakup 11 persen virus yang beredar. Keduanya diperkirakan akan terus mendominasi sepanjang tahun ini.
Data telah menunjukkan keunggulan vaksin tersebut dibandingkan versi lamanya. Vaksin bivalen menghasilkan kekebalan yang lebih tinggi dan menurunkan tingkat virus dalam paru-paru.
Para pejabat kesehatan menyerukan agar masyarakat segera mendapatkan vaksinasi bivalen pada September. Moderna dan Pfizer memproduksi vaksin booster tersebut.
ADVERTISEMENT
Regulator mendukung vaksinasi booster Pfizer mereka bagi orang berusia 12 tahun ke atas, sementara vaksinasi booster Moderna dimaksudkan bagi orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Pihaknya juga tengah memfokuskan pemberian vaksin bivalen bagi orang berusia 50 tahun ke atas. Jha belum dapat memprediksi kapan vaksin itu dapat diberikan kepada populasi anak yang lebih muda.
"Musim dingin tidak terlalu jauh. Dua tahun terakhir, kita telah melihat kasus COVID-19 dan kematian melonjak. Tahun ini tidak harus seperti itu," bunyi pernyataan Biden.
Jha mengatakan, vaksin baru akan tetap tersedia secara gratis. Namun, Kongres AS belum menyediakan dana tanggapan pandemi corona yang mencukupi.
Alhasil, pihaknya harus mengorbankan sumber daya lain seperti alat pelindung diri (APD). Warga juga tak akan lagi dapat memesan layanan tes corona di rumah secara gratis. Dengan demikian, pasokan nasional tidak akan siap kembali menghadapi lonjakan kasus.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS, Xavier Becerra, meyakini pasokan akan cukup untuk program vaksinasi musim gugur. Tetapi, dia tidak dapat memastikan situasi di masa mendatang.
Kemkes AS mengatakan, pasokan vaksin dan obat antivirus akan habis pada tahun depan. Artinya, obat-obatan tersebut akan mulai dijual secara komersial lebih cepat dari perkiraan.
"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kami tidak tahu seperti apa generasi vaksin berikutnya bila kami tidak memiliki sumber daya untuk melanjutkan penelitian," kata Becerra.