AS Boikot Peringatan Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi di PBB

30 Mei 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi di depan Kedubes Iran untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi di depan Kedubes Iran untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat akan memboikot upacara penghormatan terhadap almarhum Presiden Iran Ebrahim Raisi. Pernyataan itu disampaikan seorang pejabat AS pada Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Raisi tewas akibat kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur pada 19 Mei lalu. Acara penghormatan adalah tradisi PBB demi menghormati setiap kepala negara/pemerintahan yang meninggal saat bertugas.
Rencananya salah satu bentuk penghormatan dengan menayangkan pidato Raisi di markas PBB.
"Kami tidak akan menghadiri acara itu dalam bentuk apa pun," kata pejabat AS itu yang minta namanya dirahasiakan kepada kantor berita Reuters.
Presiden Iran Ebrahim Raisi berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York City, AS, Rabu (21/9/2022). Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Pejabat itu mengatakan, Raisi adalah otak pelanggaran HAM di Iran. Bahkan, ia percaya rekor HAM Iran menyentuh level terburuk semasa pemerintahan Raisi.
"PBB sewajibnya berdiri bersama rakyat Iran, tidak memperingati penindasan yang terjadi selama puluhan tahun," papar dia.
"Raisi terlibat sejumlah pelanggaran HAM mengerikan termasuk pembunuhan ratusan tahanan politik pada 1988," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
Sebelumnya saat pengumuman kematian Raisi disampaikan pemerintah Iran, AS menyampaikan ucapan duka secara resmi. Akan tetapi, juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby, menyebut tangan Raisi berlumuran darah.
Perwakilan Iran di kantor PBB di New York belum memberikan komentar mengenai boikot AS tersebut.