AS Hukum Mati Pelaku Pembantaian Umat Yahudi di Sinagoga Tree of Life

4 Agustus 2023 10:15 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa Robert Bowers, pelaku serangan 27 Oktober 2018 di sinagoga Tree of Life di Pittsburgh, di pengadilan federal Pittsburgh pada Senin, 31 Juli 2023. Foto: Dave Klug via AP
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa Robert Bowers, pelaku serangan 27 Oktober 2018 di sinagoga Tree of Life di Pittsburgh, di pengadilan federal Pittsburgh pada Senin, 31 Juli 2023. Foto: Dave Klug via AP
ADVERTISEMENT
Pelaku pembantaian umat Yahudi di Amerika Serikat, Robert Bowers, divonis mati pada Kamis (3/8). Keputusan diambil setelah juri menyatakan, hukuman mati pantas bagi Bowers.
ADVERTISEMENT
Hakim Distrik AS, Robert Colville, memerintahkan eksekusi dilakukan dengan cara suntik mati. Mendengar vonis Bowers memilih diam. Saat persidangan Bowers hanya mengacak-acak kertas sembari menulis.
Foto-foto korban serangan 27 Oktober 2018 di sinagoga Tree of Life di Pittsburgh. Foto: US District Court Western District of Pennsylvania via AP
Bowers juga sama sekali tidak memandang keluarga korban atau korban selamat yang hadir pada persidangan.
Anak dari Rose Mallinger korban jiwa tertua pembantaian Bowers, Alan Malinger, setelah mendengar vonis menyatakan sinagoga akan kembali dibangun.
"Kami orang Yahudi akan terus berkembang, lebih kuat dari sebelumnya," kata Mallinger seperti dikutip dari Associated Press.
Sebuah peringatan darurat berdiri di luar Sinagog Tree of Life setelah penembakan mematikan di Pittsburgh, 29 Oktober 2018. Foto: Matt Rouke/AP Photo
Aksi pembantaian Bowers dilakukan pada 27 Oktober 2018 di Sinagoga Tree of Life di Pittsburgh. Sebanyak 11 orang tewas pada peristiwa pembantaian umat Yahudi terparah dalam sejarah AS itu.
Kepada polisi yang menangkapnya, Bowers berkata: "seluruh umat Yahudi harus mati." Ia bahkan mengaku bangga atas aksinya itu.
ADVERTISEMENT
Juri dengan suara bulat menyatakan, motif di balik serangan Bowers adalah kebencian terhadap umat Yahudi. Ia memilih Tree of Life sebagai lokasi serangan karena bangunan itu merupakan salah satu paling besar dan bersejarah di AS.