AS Ikut Mengutuk Pernyataan Kontroversial Politikus India soal Nabi Muhammad SAW

17 Juni 2022 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ned Price. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Ned Price. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat pada Kamis (16/6/2022) mengutuk pernyataan dua politikus dari partai nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri India Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).
ADVERTISEMENT
Salah satu politikus dari partai berkuasa di India itu bernama Nupur Sharma. Dalam sebuah sesi debat yang disiarkan di televisi nasional pada 26 Mei lalu, Sharma mengutarakan sebuah komentar kontroversial tentang Nabi Muhammad SAW dan istri. Komentar Sharma lantas menggemparkan komunitas Muslim di berbagai negara seluruh dunia.
“Kami mengutuk komentar ofensif yang dibuat oleh dua pejabat BJP dan kami senang melihat bahwa (pimpinan) partai secara terbuka (turut) mengutuk komentar itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price kepada wartawan, dikutip dari The New Arab.
Menanggapi situasi genting itu, BJP pun langsung menangguhkan Sharma bersama dengan rekan satu partainya, Naveen Kumar Jindal. Jindal dituding turut memposting sebuah komentar kontroversial tentang Nabi Muhammad SAW di cuitan Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
Protes menuntut penangkapan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma atas komentarnya yang menghujat Nabi Muhammad, di Kolkata, India, Selasa (7/6/2022). Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
“Kami secara rutin terlibat dengan pemerintah India di tingkat senior tentang masalah hak asasi manusia termasuk kebebasan beragama atau berkeyakinan. Dan kami mendorong India untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” sambung Price.
Amerika Serikat sejak akhir 1990-an telah berusaha untuk memperdalam hubungan dengan India.
Washington percaya, kedua negara demokrasi terbesar di dunia itu memiliki kepentingan dan pemikiran yang sama – terutama dalam menyikapi pengaruh China di ranah internasional.
Kendati demikian, Amerika Serikat telah beberapa kali dengan hati-hati menyuarakan keprihatinannya tentang penegakan hak asasi manusia di India. Hal ini disebabkan oleh rezim pemerintahan Modi yang dikabarkan hendak mewujudkan sebuah kebijakan yang menargetkan minoritas Muslim di India.