Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
AS Jual Senjata Senilai Rp 31 T ke Israel, Termasuk Jet Tempur dan Rudal Canggih
14 Agustus 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Amerika Serikat telah menyetujui penjualan senjata senilai USD 20 miliar (setara Rp 31 triliun) ke Israel, termasuk sejumlah jet tempur dan rudal udara canggih. Pengumuman itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa (13/8).
ADVERTISEMENT
Kongres AS juga telah mendapatkan informasi mengenai penjualan tersebut, mencakup lebih dari 50 jet tempur F-15, rudal udara-ke-udara jarak menengah canggih (AMRAAM), amunisi tank 120 mm, mortir berdaya ledak tinggi, serta kendaraan taktis.
Perjanjian ini muncul di tengah kekhawatiran besar akan sikap Israel yang mungkin terlibat dalam eskalasi perang di Timur Tengah.
Namun, senjata tersebut diprediksi tak akan sampai ke Israel dalam waktu dekat. Kontrak itu mengeklaim akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dipenuhi.
Amunisi yang dijual bertujuan untuk membantu Israel meningkatkan kemampuan militernya dalam jangka panjang. Berdasarkan kontrak tersebut, senjata yang paling awal dikirimkan baru akan tiba pada 2026.
"Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan memelihara kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap. Penjualan yang diusulkan ini konsisten dengan tujuan tersebut," kata Kementerian Luar Negeri dalam rilis penjualan tersebut, seperti dikutip dari AP.
Sejumlah analisa memandang saat ini Pemerintahan Biden tampak berupaya menyeimbangkan dukungan untuk Israel. Hal itu lantaran seruan anggota parlemen dan publik AS yang meminta penarikan dukungan militer AS ke Israel karena tingginya jumlah kematian warga sipil di Gaza.
ADVERTISEMENT
AS sempat menahan satu pengiriman senjata seberat 2.000 pon saat Israel menggempur daerah sipil berpenduduk padat di Gaza.
Kontrak terbaru ini tidak hanya mencakup penjualan 50 pesawat baru yang akan diproduksi oleh Boeing, namun juga mencakup modifikasi dua lusin jet tempur F-15 dengan mesin dan radar baru. Jet tersebut memakan bagian terbesar dari penjualan USD 20 miliar ini. Pengiriman pertamanya diharapkan berlangsung pada 2029.