AS Kecam Perlakuan Kremlin ke Kritikus Putin, Alexey Navalny

10 September 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ned Price. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Ned Price. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat menyampaikan keprihatinannya atas perlakuan Kremlin kepada kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin yang dipenjara sejak Januari 2021 lalu, Alexey Navalny.
ADVERTISEMENT
Usai dipindahkan ke penjara yang kondisinya lebih buruk, kini giliran hak istimewanya yang turut dibatasi otoritas lokal.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, dalam keterangannya, pada Jumat (9/9). Ia pun mengulangi seruan Washington agar Moskow segera membebaskan Navalny dari penjara.
“Perlakuan (pemerintah Rusia) terhadap Navalny adalah bukti kekerasan bermotif politik,” ucap Price, seperti dikutip dari Reuters.
Alexey Navalny. Foto: Maxim Shemetov/Reuters
“Otoritas penjara Rusia telah mengganggu persiapan pembelaan Navalny dan komunikasi dengan pengacaranya. Navalny telah berulang kali ditempatkan di sel isolasi untuk dugaan pelanggaran kecil,” sambung dia.
Sehari sebelumnya, Navalny pada Kamis (8/9) melaporkan otoritas penjara tempat ia berada saat ini telah merampas hak istimewa pengacara-kliennya.
Semua korespondensi dengan tim hukum Navalny sekarang tunduk pada pemeriksaan selama tiga hari oleh staf penjara.
ADVERTISEMENT
Melalui pengacaranya, Navalny kerap mengabarkan kondisinya dalam cuitan di Twitter dan mengungkap perlakuan otoritas penjara yang sewenang-wenang itu. “Otoritas penjara telah menolak untuk memberitahukan alasan atas langkah tersebut,” kata Navalny.
“Saya sekarang berkomunikasi dengan pengacara melalui kaca plastik dobel dengan jeruji di dalamnya,” imbuhnya.

Kesehatan Navalny Terancam

Kondisi penjara di mana Navalny berada saat ini dikabarkan lebih memprihatinkan. Navalny berada dalam sel tahanan berukuran dua kali tiga meter. Meja, kursi, dan tempat tidur dalam ruangan tersebut dilipat dari pukul 6 pagi hingga 10 malam.
“Tiba-tiba, tiga pekan lalu, mereka mulai memperburuk kondisinya secara dramatis, yang sebenarnya merupakan ancaman besar bagi kesehatannya, karena tidak ada orang normal yang bisa menghabiskan waktu lama di sel 'khusus' itu,” terang kepala staf Navalny, Leonid Volkov, pada Selasa (6/9).
ADVERTISEMENT
“Dan bagi Alexey, yang baru saja selamat dari keracunan, itu sangat berbahaya,” imbuhnya.
Seorang wanita mengangkat gambar Presiden Rusia Vladimir Putin saat aksi mendukung politisi oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Rusia. Foto: Maxim Shemetov/Reuters
Pada 2020, Navalny diracun dalam kunjungannya ke Siberia. Serangan yang melibatkan senjata kimia Novichok tersebut nyaris merenggut nyawa Navalny. Dia menuduh adanya keterlibatan dari pihak berwenang Rusia.
Barat menggemakan tuduhan serupa terhadap Rusia. Namun, Kremlin membantah pernyataan itu. Usai mendapatkan perawatan medis selama berbulan-bulan di Jerman, dia ditangkap ketika kembali ke Rusia akibat pelanggaran pembebasan bersyarat.
Kritikus Putin, Alexei Navalny. Foto: INSTAGRAM @NAVALNY via REUTERS
Navalny dikenal luas di kalangan masyarakat sebagai kritikus Putin yang paling vokal. Ia adalah seorang mantan pengacara yang menjadi terkenal karena kerap mencerca elite di dekat atau pribadi Putin dan menyuarakan dugaan-dugaan korupsi dalam skala besar di Rusia.
Sejauh ini, Navalny telah mendapatkan hukuman hingga 11,5 tahun penjara. Dia mengadang tuduhan pelanggaran bebas bersyarat, penipuan, dan penghinaan terhadap pengadilan. Sekutunya mengatakan, proses hukum tersebut bermotif politik.
ADVERTISEMENT