AS Kembali Serang Yaman usai Houthi Ancam Balas Dendam

13 Januari 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat RAF Typhoon setelah kembalinya pesawat tersebut menyerang sasaran militer di Yaman. Foto: Sersan Lee Goddard/UK MOD/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat RAF Typhoon setelah kembalinya pesawat tersebut menyerang sasaran militer di Yaman. Foto: Sersan Lee Goddard/UK MOD/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) kembali menyerang Yaman pada Sabtu (13/1). Tindakan itu diambil setelah pemberontak Houthi mengancam balas dendam atas serangan Barat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan mengenai serangan teranyar itu diungkap oleh Komando Pusat AS pada Sabtu ini. Sama seperti Jumat kemarin, serangan udara kali ini khusus menargetkan infrastruktur militer milik Houthi di Yaman.
Laporan media resmi Houthi Al-Dailami, serangan pada Sabtu ini mengenai pangkalan udara Houthi di Sanaa.
Pria Yaman mengacungkan senjata mereka dan memegang potret pemimpin Huthi Abdul Malik al-Houthi selama protes solidaritas terhadap rakyat Palestina di ibu kota Yaman yang dikuasai Huthi, Sanaa pada 5 Januari 2024. Foto: Mohammed Huwais / AFP
AS dan Inggris bersama delapan anggota sekutu menyatakan, serangan terhadap target Houthi di Yaman lantaran kelompok bersenjata yang didukung Iran itu, kerap menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Sekutu Barat menegaskan tujuan serangan semata demi de-eskalasi konflik Timur Tengah serta menurunkan kemampuan tempur Houthi.
Houthi menanggapi keras serangan Barat. Mereka menegaskan, kepentingan AS dan Inggris adalah sasaran yang sah.
Wamenlu Yaman di bawah Houthi menyatakan, AS dan Inggris akan membayar harga mahal atas serangan ke Yaman.
ADVERTISEMENT
Perwira Tinggi AS Jenderal Doulas Sims mengatakan, sejak Jumat kemarin AS dan Inggris menyerang hampir 30 target milik Houthi di Yaman. Koalisi Barat memakai 150 amunisi.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama perayaan Hari Kemerdekaan di South Lawn di Gedung Putih di Washington, AS, Selasa (4/7/2023). Foto: Saul Loeb/AFP
Presiden Joe Biden mengatakan, selama serangan ke Yaman tidak ada warga sipil menjadi korban jiwa.
Biden bahkan menegaskan, serangan ke Yaman sukses. Saat meluncurkan serangan Biden mengeklaim langkah itu tindakan membela diri.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menambahkan, serangan udara ke Yaman lantaran Houthi melanggar hukum internasional dengan terlebih dulu meluncurkan serangan ke Laut Merah. Serangan ke Yaman, kata Sunak, dapat dibenarkan dan dilakukan secara proporsional.
Jubir Menlu Iran Nasser Kanani mengecam aksi AS dan Inggris di Yaman. Dia yakin kedua kekuatan Barat bertujuan mengalihkan perhatian dunia dari apa yang terjadi di Gaza yang sedang digempur Israel tanpa pandang pula.
ADVERTISEMENT
"Serangan Barat dapat membuat kawasan ini tidak aman dan tidak stabil," ucap Kanani.
Sekjen PBB Antonio Guterres meminta pihak-pihak terkait tidak meningkatkan ketegangan. Sebab, jika ketegangan tak reda maka perdamaian dan stabilitas kawasan akan terganggu.