AS Kirim Jet Tempur F-16 ke Timur Tengah di Sela Ketegangan Israel-Iran

26 Oktober 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jet tempur F-16 Angkatan Udara AS. Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jet tempur F-16 Angkatan Udara AS. Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah dengan mengerahkan satu skuadron (18-24 unit) jet tempur F-16. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan akibat potensi serangan Israel terhadap Iran.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Anadolu, Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Jumat (25/10) mengumumkan bahwa jet tempur dari Skuadron Tempur ke-480, yang bermarkas di Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman, telah tiba di kawasan yang menjadi tanggung jawab CENTCOM.
“F-16 Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-480 yang bermarkas di Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman, tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS,” kata CENTCOM dalam pernyataannya.
Informasi ini datang sehari sebelum Israel menyerang Iran.
Meskipun tidak ada pernyataan langsung mengenai misi operasional dari F-16 tersebut, CENTCOM menegaskan bahwa penempatan ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran militer AS di kawasan.
Awal Oktober ini, satu skuadron F-15 AS juga dikabarkan tiba di pangkalan yang dirahasiakan, bergabung dengan F-16, F-22 Raptors siluman canggih, dan sejumlah kapal Angkatan Laut AS yang sudah berada di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT

Penjualan Rudal TOW untuk Arab Saudi

Di tengah eskalasi konflik ini, Pentagon mengumumkan Kementerian Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan rudal TOW senilai USD 440 juta kepada Arab Saudi, Kamis (24/10) .
Penjualan itu bertujuan untuk memperkuat pertahanan dalam negeri Kerajaan Arab Saudi dalam menghadapi berbagai ancaman.
Pentagon menegaskan penjualan rudal ini juga selaras dengan kepentingan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi di Kawasan Teluk.

Konflik Memanas antara Tel Aviv dan Teheran

Bangunan yang hancur setelah serangan rudal Iran ke wilayah Israel di Hod HaSharon, Israel, Rabu (2/10/2024). Foto: JACK GUEZ / AFP
Saling balas serangan antara Israel dan Iran terus meningkat sepanjang 2024. Insiden bermula saat Israel menargetkan Kedutaan Besar Iran di Suriah pada April lalu, menewaskan sejumlah pejabat militer senior Iran.
ADVERTISEMENT
Dua minggu setelah serangan tersebut, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel sebagai bentuk balasan.
Ketegangan kian memuncak setelah serangan rudal balistik besar-besaran Iran pada 1 Oktober, yang diklaim sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Serangan tersebut menghantam sejumlah fasilitas militer di Israel, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sabtu (26/10), Israel berbalik menyerang Iran. Mereka klaim telah menargetkan militer di Teheran. Namun, Iran menyebut serangan kecil itu berhasil ditembak jatuh pertahanannya.