AS Klaim Lima Negara Segera Damai dengan Israel, Oman dan Arab Saudi?

18 September 2020 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed usai melakukan perjanjian damai Israel, UEA, dan Bahrain. Foto: Tom Brenner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed usai melakukan perjanjian damai Israel, UEA, dan Bahrain. Foto: Tom Brenner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebanyak lima negara akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan Bahrain yang berdamai dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu disampaikan oleh Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows. Dia mengklaim kelima negara itu tengah mempertimbangkan dengan serius.
Hal tersebut disampaikan Meadows saat berada di Air Force One untuk mendampingi Presiden Donald Trump ke Wisconsin.
PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Jack GUEZ / AFP
Meski membeberkan keterangan tersebut, Meadows tidak mengungkap negara mana saja yang akan berdamai dengan Israel.
Menurut laporan Reuters, salah satu negara adalah Oman. Saat UEA dan Bahrain berdamai dengan Israel, Dubes Oman menyaksikan seremoni itu di Gedung Putih.
Selain Oman, Arab Saudi juga terindikasi berdamai dengan Israel. Presiden Donald Trump bahkan pernah menyebut Saudi akan segera meneken perjanjian damai.
Kendati Trump yakin, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz pernah menyebut bahwa Saudi tak mungkin berdamai dengan Israel. Perdamaian tersebut hanya terwujud dengan satu syarat mutlak, Palestina merdeka.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan Arab Peace Initiative yang diprakarsai Arab Saudi pada tahun 2002.
Saat ini sudah ada lima negara Arab dan mayoritas Muslim yang menjalin hubungan resmi dengan negara Yahudi. Lima negara tersebut adalah Turki, Yordania, Mesir, UEA, dan Bahrain.
Mayoritas negara berpenduduk Muslim, termasuk Indonesia, memutuskan tidak membina hubungan resmi dengan Israel. Kebijakan itu dilandasi solidaritas perjuangan bangsa Palestina yang masih dijajah Israel.