Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
AS Lebur Misi Asing untuk Palestina dengan Kedutaan di Israel
4 Maret 2019 10:00 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Perwakilan Amerika Serikat untuk Palestina akan dilebur dengan Kedutaan AS untuk Israel di Yerusalem. Rencana ini menyulut kemarahan rakyat Palestina.
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri AS menyampaikan keputusan tersebut pada Senin (4/3). Pemberlakuan kebijakan adalah tindak lanjut dari rencana Menlu Mike Pompeo menyatukan misi Palestina dan Israel yang disampaikan Oktober 2018 lalu.
Juru bicara Kemlu AS Robert Palladino mengatakan, keputusan ini semata adalah kebijakan efisiensi operasional misi diplomatik. "Ini bukan sinyal AS akan mengubah kebijakan di Yerusalem, Tepi Barat, dan Jalur Gaza," kata Palladino seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/3).
"Batas spesifik kedaulatan Israel di Yerusalem status final akan tunduk pada hasil negosiasi akhir pihak-pihak terkait," sambung dia.
Palladino tidak membeberkan kapan misi Palestina akan dipindahkan ke Kedutaan AS di Israel. Namun Pompeo pada Oktober lalu mengatakan, rencana tersebut dilaksanakan pada awal Maret ini.
ADVERTISEMENT
Misi AS di Palestina sendiri berbentuk Konsulat Jenderal yang berkantor di Yerusalem . Misi ini digunakan Palestina untuk mencari dukungan internasional dalam upayanya menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota di masa depan.
Keputusan AS ini memunculkan kekhawatiran di Palestina. Beberapa kelompok di Palestina menuding Presiden AS Donald Trump tak lagi menjadikan masalah sengketa Yerusalem sebagai prioritas mereka.
Trump sejak menjabat sebagai Presiden AS 2017 lalu mendapat krtikan tajam dari Palestina. Keputusannya memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem Mei 2018 menuai kecaman dan kritikan dari seluruh dunia.
Karena pemindahan tersebut, Palestina memutuskan menangguhkan kontak diplomatik dengan AS. Mereka menuduh AS sebagai penengah krisis condong memihak Israel.