AS: Masih Ada Harapan untuk Akhiri Kudeta di Niger, tapi Kami Realistis

9 Agustus 2023 9:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Niger dan Rusia saat mereka berkumpul selama rapat umum untuk mendukung junta Niger di Niamey pada 30 Juli 2023. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Niger dan Rusia saat mereka berkumpul selama rapat umum untuk mendukung junta Niger di Niamey pada 30 Juli 2023. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat mengaku masih memiliki harapan untuk mengakhiri kudeta di Niger yang telah berlangsung sejak dua pekan lalu. Namun, kali ini Washington lebih bersikap 'realistis'.
ADVERTISEMENT
Komentar ini muncul, sehari setelah terjadinya upaya negosiasi yang tidak membuahkan hasil antara pejabat tinggi AS dan junta militer Niger di Ibu Kota Niamey.
Dikutip dari AFP, komentar terbaru tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Selasa (8/8).
"Kami masih memiliki harapan, namun kami juga sangat realistis," ungkap Miller kepada wartawan. Miller mengatakan, Washington masih memiliki harapan bahwa demokrasi di Niger dapat dipulihkan.
"Kami memiliki harapan bahwa situasinya akan berbalik, namun pada saat yang sama, kami juga menjelaskan, termasuk dalam pembicaraan langsung dengan para pemimpin junta, apa konsekuensinya jika mereka tidak kembali ke tatanan konstitusional," sambung dia.
Adapun posisi terbaru Washington dalam memandang situasi di Niger tampaknya berubah, setelah upaya negosiasi menemui jalan buntu ketika Plt Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland bertemu dengan junta militer, pada Senin (7/8).
ADVERTISEMENT
Nuland menggambarkan pembicaraannya selama dua jam dengan junta tidak menghasilkan kemajuan. Para petinggi militer junta juga menunjukkan sedikit ketertarikan untuk memulihkan demokrasi.
"Pembicaraan ini sangat terbuka dan agak sulit, karena, sekali lagi, kami mendorong solusi yang dinegosiasikan. Tidak mudah untuk mendapatkan daya tarik di sana," ungkap Nuland, seperti dikutip dari Reuters.