AS Memveto, Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB

19 April 2024 6:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
Menlu Retno Marsudi menghadiri sidang DK PBB soal Gaza di New York, Rabu (29/11/2023). Foto: Twitter/Menlu_RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi menghadiri sidang DK PBB soal Gaza di New York, Rabu (29/11/2023). Foto: Twitter/Menlu_RI
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat pada hari Kamis (18/4) menghentikan langkah Palestina menjadi anggota penuh PBB. AS dengan lantang memberi veto di DK PBB.
ADVERTISEMENT
Dilansir Al Arabiya, Jumat (19/4), Amerika Serikat mengatakan negara Palestina merdeka harus didirikan melalui perundingan langsung antara Israel dan Otoritas Palestina, bukan melalui keputusan PBB.
Kepresidenan Palestina mengutuk veto AS tersebut. Menurut mereka veto itu “tidak adil, tidak etis, dan tidak dapat dibenarkan.”
AS memveto rancangan resolusi yang merekomendasikan kepada Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang agar “Negara Palestina diterima menjadi anggota PBB.” Inggris dan Swiss abstain, sementara 12 anggota DK PBB lainnya memilih ya.
Palestina saat ini merupakan negara pengamat non-anggota, sebuah pengakuan de facto atas status kenegaraan yang diberikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2012.
Berikut sikap 15 anggota DK PBB terkait keanggotaan penuh Palestina:
ADVERTISEMENT
Mendukung
1. Aljazair
2. Mozambik
3. Sierra Leone
4. Guyana
5. Ekuador
6. Rusia
7. China
8. Prancis
9. Slovenia
10. Malta
11. Jepang
12. Korsel
Menolak
1. Amerika Serikat
Abstain
1. Inggris
2. Swiss