AS Minta Pakistan dan India Buru Pelaku Pembantaian di Kashmir

2 Mei 2025 10:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres AS dari dari Partai Republik J.D. Vance. Foto: Gaelen Morse/ REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres AS dari dari Partai Republik J.D. Vance. Foto: Gaelen Morse/ REUTERS
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance merespons ketegangan antara India-Pakistan yang berpotensi berujung perang. Dia meminta kedua negara memburu pelaku pembantaian di Kashmir.
ADVERTISEMENT
Vance kemudian menuntut agar respons India terhadap kejadian di Kashmir tak mengarah pada konflik luas.
"Kami sejujurnya berharap Pakistan, sejauh mereka bertanggung jawab, bekerja bersama India untuk memastikan teroris yang terkadang beroperasi di wilayah mereka diburu dan ditangani," kata Vance dalam wawancara di acara 'Special Report with Bret Baier' yang tayang di Fox News..
India merupakan mitra penting AS karena Washington berusaha melawan pengaruh China yang meningkat di sana. Sementara Pakistan tetap jadi sekutu AS meski kepentingannya di sana sudah berkurang setelah pasukan AS menarik diri dari Afghanistan pada 2021.
Sementara saat ini, Washington juga mendesak India dan Pakistan untuk bekerja bersama untuk meredakan ketegangan dan mencapai solusi yang bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kelompok diduga militan membantai 26 wisatawan India dan Nepal di Kashmir. India menuduh Pakistan mendukung milisi pelaku pembantaian di Kashmir.
Islamabad membantah bertanggung jawab atas kejadian di Kashmir. Pakistan juga meminta penyelidikan netral terhadap yang terjadi di wilayah sengketa itu.
Kemlu AS mengatakan telah berkomunikasi dengan negara-negara sekitar India-Pakistan berbagai tingkatan. Bahkan, Menlu AS Marco Rubio secara terpisah menghubungi Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Rabu (30/4).
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab. Sedangkan Menlu Jaishankar telah mengatakan kepada Menlu AS Marco Rubio bahwa pelaku harus diadili.
Sementara, Pakistan menyebut India akan segera menyerang negaranya.