Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
AS: Rusia Coba Hilangkan Bukti Serangan Kimia di Suriah
11 April 2017 16:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat dalam penyelidikan awal menduga Rusia tahu soal rencana serangan senjata kimia di Suriah. Bahkan Rusia disebut coba menghilangkan bukti-bukti serangan kimia yang menewaskan puluhan orang di Idlib itu.
ADVERTISEMENT
Menurut seorang pejabat senior AS kepada Associated Press (AP), Senin (10/4), pesawat nirawak atau drone Rusia terbang di atas rumah sakit tempat korban serangan kimia di Khan Sheikhoun dirawat.
Beberapa jam setelah drone berlalu, jet tempur Sukhoi buatan Rusia mengebom rumah sakit tersebut. AS meyakini, keberadaan drone Rusia di tempat itu bukan sebuah kebetulan, melainkan untuk memusnahkan bukti-bukti serangan kimia.
Dari pengamatan ini, AS juga menduga Rusia mengetahui rencana serangan kimia oleh rezim Bashar al-Assad yang menewaskan sekitar 80 orang Selasa pekan lalu. Namun AS tidak memiliki bukti-bukti kuat soal keterlibatan Rusia dalam kasus ini.
Baca juga: AS Tidak Akan Segan Serang Suriah Lagi
ADVERTISEMENT
Menyusul serangan kimia tersebut, AS menembakkan 59 rudal tomahawk ke pangkalan militer udara Suriah di Homs, yang diyakini tempat diluncurkannya serangan kimia. Baik Rusia dan Suriah membantah telah melancarkan serangan kimia, dan menyalahkan tentara oposisi.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini