AS: Rusia Hampir Duduki Ibu Kota Ukraina, Kiev, Lebih dari 160 Roket Diluncurkan

25 Februari 2022 4:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan militer Ukraina bergerak melewati alun-alun Kemerdekaan di pusat Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan militer Ukraina bergerak melewati alun-alun Kemerdekaan di pusat Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat terus memantau serangan Rusia di Ukraina. Berdasarkan laporan terbaru, AS menyebut militer Rusia hampir menduduki Ibu Kota Ukraina yakni Kiev.
ADVERTISEMENT
"Pasukan Rusia terus mendekati di ibu kota Ukraina Kiev. Moskow terus mengarahkan pasukan ke negara itu," kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS dikutip dari Reuters, Jumat (25/2).
Selain itu, ia menambahkan Rusia juga terus melancarkan serangan kepada Ukraina. Tercatat sudah lebih dari 160 roket diluncurkan sejak serangan dimulai pada Kamis (24/2) pagi.
"Rusia telah menembakkan lebih dari 160 rudal ke sasaran Ukraina," ucap dia.
Selama hari pertama invasi di Ukraina, dilaporkan sekitar 57 orang tewas. Selain itu, sebanyak 169 orang mengalami luka.
Letusan tembakan masih terjadi di beberapa wilayah. Bahkan beberapa lokasi vital di Ukraina dilaporkan sudah dikuasai oleh Rusia seperti reaktor nuklir Chernobyl.
AS meyakini, invasi Rusia ke Ukraina dirancang untuk memenggal Kepala Pemerintah Ukraina. Rusia juga menyerang Ukraina dari tiga sisi.
ADVERTISEMENT
"Indikasi yang kami lihat sejauh ini, hanya dalam waktu pertama, bahkan tidak 12 jam, sesuai dengan prediksi kami sebelumnya, itu akan menjadi tujuannya 'memenggal pemerintah ini'," kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS.
Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuguyev dekat Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/22/2022). Foto: Aris Messinis/AFP
Pejabat itu menambahkan, dalam fase pertama, Rusia akan mengerahkan lebih dari 150.000 tentara yang sudah siaga di perbatasan Ukraina dengan jumlah terbatas.
Pejabat senior pertahanan AS itu menuturkan, sejauh ini belum ada tanda Rusia akan menggunakan nuklir.
"Kami belum melihat peningkatan ancaman berkaitan dengan kekuatan nuklir Rusia," kata dia.
Ia menduga invasi Rusia bisa berlangsung selama 10-15 hari. Fase awal serangan Rusia telah meluncurkan ratusan rudal termasuk rudal balistik jarak pendek, rudal jarak menengah, rudal jelajah dan rudal dari permukaan ke udara.
ADVERTISEMENT