Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
AS Sebut Bashar Al-Assad Lebih Kejam dari Hitler
12 April 2017 14:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat menyebut serangan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad di Suriah telah kelewat batas. Bahkan menurut AS, Assad lebih kejam daripada Adolf Hitler karena membunuh rakyatnya dengan senjata kimia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam konferensi pers rutin, Selasa (11/4), seperti dikutip Reuters. Pernyataan ini disampaikan saat mengomentari serangan kimia ke Khan Sheikhoun di Idlib pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 80 orang.
Menurut Spicer "bahkan untuk orang sekeji Hitler pun tidak akan pernah terpikir menggunakan senjata kimia".
Lebih lanjut Spicer mengatakan bahwa Hilter tidak pernah menggunakan gas sarin untuk membunuh rakyatnya, "seperti halnya Assad".
Pernyataan Spicer ini dinilai tidak sesuai fakta sejarah. Hitler menggunakan ruang gas untuk membantai jutaan warga Yahudi atau dikenal dengan peristiwa Holocaust pada Perang Dunia II.
Tidak berapa lama setelah menyampaikan pernyataannya itu, Spicer meminta maaf karena menyinggung soal Hitler. Dia mengaku tidak peka terhadap sensitivitas perkara Hitler dan Holocaust.
ADVERTISEMENT
Baca juga: AS Tidak Akan Segan Serang Suriah Lagi
"Itu sebuah kesalahan. Saya seharusnya tidak melakukannya. Itu adalah pernyataan tidak pantas, saya meminta maaf," ujar Spicer dalam wawancara dengan CNN.
Ini bukan kali pertama Gedung Putih bermasalah dengan sensitivitas umat Yahudi Amerika. Awal tahun ini dalam peringatan Hari Mengenang Holocaust, pemerintah AS dikritik karena dalam pernyataannya sama sekali tidak menyinggung Yahudi.
Ini juga bukan pertama kalinya AS membandingkan konflik di Suriah dengan Perang Dunia II. Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan pembandingan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa saat "Perang Dunia II sekalipun senjata kimia tidak pernah digunakan di medan perang."