AS Sebut Serangan di Aramco Diluncurkan dari Barat Daya Iran

18 September 2019 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar satelit menunjukkan serangan drone yang jelas pada fasilitas minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi 14 September 2019. Foto: REUTERS / STR
zoom-in-whitePerbesar
Gambar satelit menunjukkan serangan drone yang jelas pada fasilitas minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi 14 September 2019. Foto: REUTERS / STR
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat menuduh serangan terhadap kilang minyak Aramco di Arab Saudi diluncurkan dari Barat Daya Iran.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan pejabat AS yang meminta namanya disamarkan kepada kantor berita Inggris, Reuters. Dia menyebut, serangan di kilang Aramco dilakukan oleh rudal jelajah dan drone.
Diperkirakan alat yang digunakan sangat canggih dan memiliki kompleksitas tinggi dari yang pernah diperkirakan sebelumnya.
Pejabat tersebut tidak membeberkan bukti tuduhannya tersebut. Dia hanya mengatakan laporan didapatkan dari intelijen AS.
Asap terlihat setelah kebakaran akibat diserang drone di fasilitas Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, 14 September 2019 lalu. Foto: REUTERS / STR
Pernyataan tersebut dibenarkan seorang orang dekat Trump yang juga tak mau identitasnya diungkap. Ia bahkan menyampaikan sejumlah bukti.
Salah satunya mengenai klaim Houthi yang menyebut mereka menyerang kilang Aramco sebanyak 10 kali. Dari hasil penyelidikan awal, serangan di kilang Aramco dilakukan 17 kali.
Pejabat tersebut juga memastikan, Houthi tidak pernah menggunakan Drone untuk menyerang targetnya.
ADVERTISEMENT
"Klaim Houthi tidak kuat untuk dicermati," sebut pejabat tersebut seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/9).
Asap terlihat setelah kebakaran akibat diserang drone di fasilitas Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, 14 September 2019 lalu. Foto: REUTERS / STR
Serangan di Aramco membuat hubungan AS-Iran semakin pelik. Kedua negara terlibat perseteruan sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran.
Setelah itu, pemimpin AS dan Iran kerap saling lontar tuduhan dan ancaman. Presiden AS Donald Trump bahkan sempat mengatakan negaranya akan merespons keras serangan di Aramco.
Iran balik menuduh AS sudah mengeluarkan tuduhan palsu. Iran juga memastikan tidak akan mau berdialog dengan AS.