AS Selidiki Dugaan Ashraf Ghani Kabur dari Afghanistan Bawa Uang Kas Negara

7 Oktober 2021 2:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Foto: Shah Marai/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Foto: Shah Marai/AFP
ADVERTISEMENT
Inspektur Jenderal Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan, John Sopko, mengatakan pihaknya akan menyelidiki tuduhan eks Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, membawa uang senilai jutaan dolar saat meninggalkan negaranya pada Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya pada September lalu, Ghani membantah bahwa dia membawa uang yang besar saat meninggalkan Istana Kepresidenan, dan meninggalkan Kabul untuk mencegah pertumpahan darah.
"Kami belum bisa membuktikan itu. Kami menyelidikinya. Sebenarnya, Oversight and Government Reform Committee telah meminta kami untuk menyelidiki hal itu," kata Sopko kepada subkomite DPR pada Rabu (6/10), dikutip dari Reuters.
Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) telah lama menyelidiki dugaan penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan dana selama upaya pembangunan besar-besaran oleh Amerika, yang berakhir tercela setelah 20 tahun dengan Taliban mengambil alih Afghanistan.
Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor paspor setelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya di Kabul, Afghanistan. Foto: Jorge Silva/REUTERS
Sopko mengatakan kepada subkomite DPR--yang mengawasi bantuan pembangunan--bahwa kegagalan proyek AS seharusnya tidak mengejutkan, mengingat korupsi merajalela.
"Korupsi tumbuh begitu luas sehingga pada akhirnya mengancam keamanan dan misi pembangunan kembali di Afghanistan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Semenjak Taliban mengambil alih Afghanistan, AS dan sejumlah negara telah menghentikan hampir semua bantuannya ke negara itu.
"Ini adalah masa-masa sulit bagi kita semua yang peduli terhadap masa depan warga Afghanistan, khususnya warga Afghanistan yang dibantu AS dengan negara-negara sekutu selama 20 tahun terakhir," kata Sopko.
Ia mengatakan seluruh staf SIGAR, termasuk staf Afghanistan yang dipekerjakan lokal, telah dievakuasi dengan selamat dari Kabul.
Sebelumnya, Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan, Mohammad Zahir Aghbar, menuduh Ashraf Ghani mencuri uang dari kas negara yang nilainya mencapai Rp 2,4 triliun saat kabur dari Istana Kepresidenan.
Dalam pembelaannya, Ghani meminta maaf atas jatuhnya pemerintahan Afghanistan sembari membantah membawa uang dengan jumlah besar.
Perginya Ashraf Ghani dari Kabul ketika Taliban mengambil alih Afghanistan menuai kritik pedas. Terkait hal itu, ia menyebut kepergiannya dilakukan atas desakan dewan keamanannya.
ADVERTISEMENT
Dewan keamanan menilai, jika Ghani tetap tinggal, ada risiko pertempuran mengerikan seperti yang dialami Kabul selama Perang Saudara pada 1990-an silam.