Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) meluncurkan puluhan serangan udara ke Suriah sesaat selang Presiden Bashar Al-Assad tumbang, Minggu (8/12). Serangan AS menargetkan berbagai target ISIS di sana.
ADVERTISEMENT
Pengumuman Komando Pusat AS (CENTCOM) ada 75 target yang terkait pemimpin, operasi dan tenda ISIS yang berhasil mereka hantam.
Mereka beralasan serangan itu agar ISIS tidak mengambil untung dari tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.
CENTCOM kemudian menjelaskan, serangan terbaru mereka ke Suriah melibatkan F-15 sampai Boeing B-52. Mereka memastikan tidak ada korban sipil yang jatuh akibat serangan itu.
“Tidak boleh ada keraguan, kami tidak akan membiarkan ISIS bangkit kembali dan mengambil keuntungan dari situasi terkini di Suriah," kata Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Semua organisasi di Suriah harus tahu bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban mereka jika mereka bermitra dengan atau mendukung ISIS dengan cara apa pun,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Adapun Presiden AS Joe Biden mengatakan, jatuhnya Assad sebagai kesempatan bersejarah. Namun, di lain sisi Biden memperingatkan adanya risiko terkait peristiwa tersebut.
“Ini juga merupakan momen penuh risiko dan ketidakpastian. Saat kita semua beralih ke pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra dan pemangku kepentingan di Suriah untuk membantu mereka memanfaatkan peluang untuk mengelola risiko,” ucap Biden.
Assad jatuh setelah memerintah Suriah dengan tangan besi sejak tahun 2000. Dia meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad, yang juga memimpin dengan keras. Dinasti ini total berkuasa di Suriah selama 50 tahun.