AS Tuding Rusia Beli Senjata dari Korea Utara: Digunakan untuk Perang di Ukraina

7 September 2022 8:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tank T-80 Rusia ikut serta dalam latihan militer 'Vostok-2022' di tempat pelatihan Uspenovskyi (Pulau Sakhalin), luar kota Yuzhno-Sakhalinsk, Timur Jauh Rusia, Minggu (4/9/2022). Foto: Kirill Kudryavtsev/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tank T-80 Rusia ikut serta dalam latihan militer 'Vostok-2022' di tempat pelatihan Uspenovskyi (Pulau Sakhalin), luar kota Yuzhno-Sakhalinsk, Timur Jauh Rusia, Minggu (4/9/2022). Foto: Kirill Kudryavtsev/AFP
ADVERTISEMENT
Gedung Putih menuding Rusia akan membeli senjata peluru artileri dan roket dari Korea Utara. AS menyebut ini bukti dari keputusasaan Moskow di tengah kurangnya pasokan untuk invasi mereka di Ukraina.
ADVERTISEMENT
"(Rusia) sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk digunakan di Ukraina," ujar Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel ada jumpa pers pada hari Selasa (6/9).
Kendati begitu, Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menambahkan tidak ada indikasi bahwa pembelian telah selesai dan tentu saja tidak ada indikasi bahwa senjata-senjata itu benar digunakan di dalam Ukraina.
"Kami belum memiliki indikasi bahwa pembelian itu benar-benar terjadi sehingga sulit untuk mengatakan seperti apa akhirnya," ujar Kirby.
"Hanya indikasi lain tentang betapa putus asanya Putin ... Ini adalah indikasi betapa banyak industri pertahanannya menderita akibat perang ini dan tingkat keputusasaan," tambahnya.
Menanggapi tudingan, Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vassily Nebenzia, sebelumnya menepis laporan dari pejabat AS ini.
ADVERTISEMENT
"Saya belum mendengarnya dan saya pikir itu kabar palsu lain yang beredar," katanya kepada wartawan.
As berharap pembelian senjata dari Korut ke Rusia ini benar-benar terjadi. Pasalnya Vedant mengatakan jika terbukti, pembelian Rusia akan melanggar sanksi PBB yang melarang negara-negara anggota PBB untuk membeli senjata dari Korea Utara.
"Khususnya yang memprihatinkan di sini adalah bahwa seorang anggota tetap Dewan Keamanan melanggar langkah-langkah ini," kata Vedant, merujuk pada Rusia.
Sementara itu Ukraina baru-baru ini meluncurkan serangan balasan di beberapa lokasi. Dalam persiapan untuk serangan itu, pasukan Ukraina menyerang daerah pasokan Rusia, termasuk yang berisi artileri dan amunisi.