Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan pelonggaran termasuk ketentuan saling kunjung antar warga kedua negara. Pemrosesan visa akan meningkat, termasuk di Konsulat Havana. Namun, sebagian visa masih akan ditangani Kedutaan AS di Guyana.
AS juga akan menghapus pembatasan perjalanan ke Kuba. Alhasil, akan ada peningkatan jumlah penerbangan yang diizinkan antara AS dan Kuba. Negeri Paman Sam mengizinkan kunjungan kelompok tertentu yang saat ini dilarang.
Pengiriman remitansi antara keluarga dari kedua negara tersebut diperbolehkan pula. Remitansi ialah adalah transfer uang dari pekerja asing ke penerima di negara asalnya.
Demi meningkatkan aliran pengiriman uang, AS mencabut pembatasan yang ada. Batas pengiriman saat ini sebesar USD 1.000 (setara Rp 14,6 juta) per kuartal bagi setiap pengirim. AS memungkinkan remitansi non-keluarga pula untuk menyokong pengusaha independen Kuba.
"Rakyat Kuba menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kebijakan kami akan terus fokus pada pemberdayaan rakyat Kuba untuk membantu mereka menciptakan masa depan yang bebas dari penindasan dan penderitaan ekonomi," jelas Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari AFP, Selasa (17/5/2022).
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, AS turut memfasilitasi pendidikan antara kedua negara. Pihaknya juga akan memberikan dukungan untuk penelitian profesional. Bantuan itu termasuk perluasan akses internet dan perusahaan remitansi.
Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, menyebut keputusan itu sebagai langkah kecil menuju arah yang benar. Tetapi, dia menekankan, AS tetap tidak mengubah embargo yang berlaku sejak 1962.
"Baik tujuan maupun instrumen utama kebijakan Amerika Serikat terhadap Kuba, yang merupakan sebuah kegagalan, tidak berubah," tegas Rodriguez.
Terlepas dari kritik itu, Kuba menyambut keputusan AS. Di sisi lain, sejumlah pejabat AS mengecam pencabutan pembatasan.
"[Rezim Kuba] melanjutkan penganiayaan kejamnya terhadap warga Kuba yang tak terhitung jumlahnya dari semua lapisan masyarakat," tulis anggota Partai Demokrat AS, Bob Menendez.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang masih percaya bahwa peningkatan perjalanan akan menumbuhkan demokrasi di Kuba hanya sedang menyangkal. Selama beberapa dekade, dunia telah bepergian ke Kuba dan tidak ada yang berubah," lanjutnya.
Anggota Partai Republik AS, Marco Rubio, juga mengecam pengumuman tersebut. Rubio merupakan keturunan Kuba.
"[Rezim Kuba] mengancam Biden dengan migrasi massal dan memiliki simpatisan di dalam pemerintahan," cuit Rubio.
Biden tengah menapaki garis tipis di Kuba. Dia berupaya membantu rakyat Kuba dan mendorong perkembangan demokrasi. Tetapi, dia mencari jalan agar rezim Komunis tidak mendapatkan manfaatnya.