AS Usul ‘Bridging Proposal’ Gencatan Senjata, Hamas Tolak: Cuma Untungkan Israel

21 Agustus 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, telah mengakhiri kunjungannya ke Israel dengan membawa pesan penting.
ADVERTISEMENT
Blinken mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menerima usulan 'bridging proposal' untuk gencatan senjata di Gaza.
Proposal ini bertujuan menjembatani perselisihan yang belum terselesaikan antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri kekerasan di Gaza, yang selama 10 bulan terakhir telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa.
Namun, Hamas menolak proposal tersebut, dengan alasan usulan itu hanya memberi waktu bagi Israel untuk melanjutkan serangan genosidanya.

Penarikan Pasukan

Seorang tentara Israel memberi isyarat saat kendaraan militer bermanuver, di tengah invasi darat yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, Rabu (8/11/2023). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Hamas menyerukan penarikan pasukan Israel dari Gaza, dimulai dengan penarikan dari koridor Philadelphi, nama wilayah yang memisahkan Gaza dari Mesir.
Namun, Netanyahu bersikeras pasukan Israel harus tetap berada di koridor tersebut untuk menjaga keamanan Israel dan menggagalkan penyelundupan senjata Hamas.
Hamas pun menolak. Mereka menyebut hal itu telah melanggar usulan gencatan senjata Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Blinken telah membujuk Netanyahu agar melonggarkan syarat barunya yang juga ditentang keras oleh Mesir.
“Menurut pandangan saya, AS tampaknya menerima syarat terbaru Israel, tetapi mencoba melonggarkannya sampai batas tertentu,” ungkap Lovatt, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Hingga saat ini, belum ada kesepakatan yang tercapai, sementara warga Gaza terus menderita akibat konflik yang berkepanjangan.