Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Muda usianya tapi sudah jauh melangkah ke depan pemikirannya. Itulah Erwin Hidayat, Anak Nagari Buayan berusia 35 tahun.
ADVERTISEMENT
Untuk Erwin, proyek tol Padang-Sicincin (Pacin) garapan Hutama Karya saat ini bukan cuma kepulan debu tapi sebuah harapan yang menggebu.
Erwin merupakan satu dari sekian banyak anak nagari yang turut berkontribusi dalam proyek tol sepanjang 36,6 kilometer tersebut—melintasi 15 nagari di Sumatera Barat.
"Saya sebagai anak nagari, mewakili banyak anak nagari yang ikut serta pada pembangunan ini, merasa amat terberdayakan," kata Erwin.
"Masyarakat sekitar juga telah banyak terberdayakan. Perekonomian mereka dapat terpenuhi dari bulan ke bulan," kata Erwin.
Erwin berharap proyek tol segera rampung. "Manfaatnya kelak bukan hanya untuk satu-dua orang tapi untuk jutaan orang," katanya.
Bukan cuma akses transportasi, tol Padang-Sicincin akan membukakan pula akses untuk pedagang UMKM untuk membuka usaha di Rest Area.
ADVERTISEMENT
"Itu juga harapan saya, UMKM bisa berdagang di Rest Area yang disediakan untuk HK," kata Erwin.
Senada dengan Erwin, asa masyarakat atas selesainya proyek tol Padang-Sicincin juga dirasakan Sudirman yang merupakan Wali Nagari Parit Malintang.
"Harapan kami adalah efek positif berkelanjutan bagi masyarakat kami," kata Sudirman.
Sudirman yakin Rest Area Tol Padang-Sicincin di daerahnya akan membangkitkan semangat pedagang.
"Para pengusaha, pedagang, UMKM, bahkan tenaga-tenaga di sepanjang jalur yang ada di kanagarian kami, kami harapkan betul dapat bisa terus diberdayakan sesuai kapasitasnya," kata Sudirman.
Pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Per Maret 2024, progres tol sudah mencapai 58,76%. Semua mata memandang, seluruh stakeholders menjaga. Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyo, misalnya, mengerahkan jajarannya untuk mengawal.
ADVERTISEMENT
"Ini Proyek Strategis Nasional yang harus kita sukseskan," kata Suharyo yang selalu beraudiensi dengan HK.
Menurut polisi sekaliber Suharyo, setiap proyek pasti mendapati ATHG atau Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan. Namun Suharyo meminta HK tidak kendur karena polisi akan melakukan tugasnya.
"Yang selama ini sudah terlaksana dengan baik, petugas pengamanan dari Kepolisian bersama unsur terkait lainnya sudah kami tugaskan untuk mengamankan jalannya pembangunan Proyek Strategis Nasional ini," kata Suharyo.
"Ke depan, kami punya harapan optimistis. Kami menginginkan Sumbar meningkat perekonomiannya dan transportasi menjadi hal utama. Kalau lalu lintas lancar, pengiriman bahan-bahan pokok, bahkan untuk urusan silaturahmi pun menjadi lancar," ujar Suharyo.
"Ini sudah menjadi cita-cita dari seluruh masyarakat yang mendambakan tentram, adil, makmur, terkendali keamanannya, lancar arus lalu lintasnya," kata Suharyo yang lantas mewakili seluruh polisi di Sumbar, berterima kasih kepada HK.
ADVERTISEMENT
Suharyo punya pesan terakhir untuk HK: "Lanjutkan pekerjaan dengan profesional, semoga Sumbar ke depan lebih baik," katanya.
Kombes Joni Afrizal Syarifuddin, Komandan Satuan Brimob Polda Sumbar, pun menyatakan jajarannya siap mengamankan, bahkan hingga intel-intel diturunkan.
"Kami mengkomunikasikan sehingga masyarakat bisa mengerti, bisa saling bahu-membahu memberikan dukungan jalan tol ini," kata Joni.
Kolaborasi dengan Koperasi Koperasi Korem 032/Wirabraja
Keterlibatan stakeholders bukan cuma polisi. Dalam menggarap proyek Tol Padang-Sicincin, HK bahkan berkolaborasi dengan Koperasi Korem 032/Wirabraja yang menyediakan material.
"Mungkin kami hanya bisa menyediakan sebagian kecil, tapi imbasnya besar. Koperasi modalnya dari seluruh anggota, sehingga apabila ikut andil, yang akan mendapatkan keuntungan adalah koperasi yang hidup, tumbuh, anggota bisa lebih sejahtera," kata Komandan Korem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl.
Obersyl mengungkapkan betapa pentingnya tol garapan HK ini, misalnya untuk mendongkrak pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Sumatera Barat ini kaya akan daerah-daerah wisata, namun orang berpikir bila mau datang ke sini karena sarana-jalan sangat terbatas. Ke Bukittinggi saja dari Padang, di weekend kadang sampai 6 jam. Harapannya dengan adanya tol ini, setengah jam itu bisa tiba sehingga wisatawan datang ke sini dengan lebih senang, PAD pun meningkat," kata Obersyl.
HK pun mendapatkan semangat dari tentara sekaliber Obersyl: "Tetap semangat! Memang pembangunan di Sumbar banyak tantangan. Yakinlah dengan kerja sama dengan baik, mudah-mudahan dapat kita hadapi bersama-sama," katanya.