Asa Penjual Peci di Masjid Raya Baiturrahman Aceh Mengejar Berkah Ramadhan

6 April 2023 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon pembeli memilih peci di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Calon pembeli memilih peci di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Agus mengeluarkan sejumlah peci dari dalam kantong plastik, lalu disusun rapi sesuai model dan ukuran ke atas rak dagangannya. Sesekali, ia menyapa dan menawarkan ragam jenis peci kepada warga yang lewat di hadapannya.
ADVERTISEMENT
“Singgah, mau cari peci apa,” ucap Agus menunjukkan peci motif rencong kepada salah seorang pembeli.
Lapak dagangan Agus berada di Jalan Cut Ali tepat di belakang Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Tak hanya peci, ia juga menjual tasbih, buku bacaan tentang agama, dan Al-Quran.
Sejumlah model peci yang dijual di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Sudah 30 tahun Agus menjadi pedagang peci di sana. Awalnya lokasi usaha Agus berada di sisi kiri masjid dan kini sudah pindah ke area belakang.
“Sudah lama dari sebelumnya tsunami, sekitar 30 tahun,” kata Agus saat ditemui kumparan, Kamis (6/4).
Penjual peci di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Agus mengaku, Ramadhan kali ini usahanya sedikit sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, menurut Agus, pembeli lebih ramai pada hari-hari biasa.
“Ramadhan kali ini peminat (pembeli) peci biasa aja. Bisa dibilang sepi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejak hari pertama Ramadhan hingga saat ini, sebut Agus, penjualan peci per harinya hanya mampu terjual sekitar 10 peci dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 45.000
“Selama ini susah terjual, enggak sampai Rp 500 ribu dapat untung. Kalau hari biasa lumayan bisa lebih dari itu. Karena biasanya pembeli seperti wisatawan, anak sekolah maupun mahasiswa tapi sekarang kan anak sekolah sedang libur,” ucapnya.
Suasa kios penjual peci di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Menurutnya kondisi tersebut hampir dialami oleh semua pedagang peci di kawasan Masjid Raya Baiturrahman. Dia menduga faktor ekonomi menjadi penyebabnya.
“Menurut saya faktor ekonomi, semua warga sekarang lagi kesulitan. Harga-harga sembako mahal. Sementara peci jika ada yang lama dan bagus, maka masih bisa dipakai,” tuturnya.
Namun demikian, Agus tetap bersyukur dan berharap berkah Ramadhan bisa membuat penjualan pecinya semakin ramai ke depan.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, kita tetap bersyukur. Semoga menjelang Lebaran nanti pembeli bisa bertambah ramai,” pungkasnya.