Asal Mula Penamaan Pasar Ular yang Legendaris di Jakarta Utara

8 Februari 2018 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Ular (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Ular (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang terlintas pertama kali ketika ada orang menyebut Pasar Ular? Mungkin banyak yang menjawab kalau pasar tersebut menjual ular.
ADVERTISEMENT
Tapi apa benar seperti itu? Untuk menjawab rasa penasaran banyak orang yang belum tahu, kumparan (kumparan.com), Kamis (8/2), mencoba mendatangi Pasar Ular yang terletak di Jalan Kebon Bawang 5, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Saat tiba di lokasi, kumparan disambut oleh gapura besar dengan tulisan Pasar Ular Permai. Salah seorang tukang ojek, Iwan, bersedia menceritakan awal mulai ada Pasar Ular.
Sebenarnya menurut Iwan, Pasar Ular dahulu bernama Pasar Permai. Letaknya di dekat Pelabuhan Tanjung Priok, persisnya di Jalan Jampea. Tiba-tiba, banyak pedagang daging ular kemudian menjajakan dagangannya di Pasar Permai.
"Pasar Ular dulu sejarahnya namanya bukan Pasar Ular. Dulu (namanya) Pasar Ramai. Karena adanya pedagang daging-daging ular untuk kebugaran pria dan wanita akhirnya dia dikasih nama Pasar Ular sampai sekarang," kata Iwan.
ADVERTISEMENT
Sementara cerita lainnya soal nama penamaan ular datang dari Agil yang sehari-hari menjadi tukang parkir, pasar itu dinamakan Pasar Ular karena jika pembeli mau mengambil barang dari si penjual, mereka harus berputar-putar di lingkungan pasar yang jalannya seperti lekuk tubuh ular.
Padahal barang yang mau mereka ambil dekat. Ternyata ada sebabnya para pembeli itu harus berputar dahulu jika ingin mengambil barang yng sudah mereka beli.
“Ya dulukan ceritanya petak-petak. Petak kecil banyak gang-gang. Orang-orang bisnis itu ngambil barang enggak jauh cuma lima meter. Kalau ada pembelinyakan nih mereka berputar-putar ngambil barangnya nih. Karena belok-belok makanya dibilang Pasar Ular karena belok-belok,” jelas Agil.
Walau antara Iwan dan Agil memiliki cerita berbeda namun mereka sama-sama menyebut kalau Pasar Ular di Kebon Bawang adalah pindahan dari tempat lama. Saat ini ada dua Pasar Ular yaitu Pasar Ular di Kebon Bawang dan Pasar Ular di Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Iya dulu di pos 9 (Jalan Jampea) sekarang jadi tempat kontainer. Makanya dipindahin ke sini ke Permai (Jalan Kebon Bawang 5). Terus di sini enggak muat, terbagi dua, ada di Plumpang juga,” papar Agil.
Pasar Ular Plumpang kebanyakan pedagangnya banyak yang menjual pakaian, sepatu, dan tas. Sedangkan di Pasar Ular Permai, selain menjual tiga barang tersebut juga terdapat pedagang keramik seperti guci atau peralatan rumah tangga lainnya.
Pasar Ular tersohor karena barang-barang yang dijual merupakan barang original yang diimpor lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Meski begitu harga barang-barang tersebut lebih murah dibanding harga di toko resmi.