Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Asam Jawa Ternyata Bisa Kurangi Logam Berat di Limbah Emas
13 November 2017 19:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
![IPB gunakan biji asam Jawa untuk olah limbah (Foto: Dok. Humas IPB)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1510540822/cl94eyfzl9oufuht7uug.jpg)
ADVERTISEMENT
Mahasiswi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Institut Pertanian Bogor (IPB), Rofi’ul Hidayah, melakukan penelitian akan limbah emas. Seperti diketahui. limbah dari penambangan emas kini tengah menjadi persoalan serius di sejumlah provinsi. Limbah merkuri menjadi racun bagi lingkungan dan manusia.
ADVERTISEMENT
Rofi'ul, selaku mahasiswi, melihat bahwa penambangan emas memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi di sini lain limbah yang dihasilkannya pun mampu merusak lingkungan dengan logam berat yang dikandungnya.
Dalam siaran pers Humas IPB, Senin (13/11), Rofi'ul berinisiasi menggunakan biji asam jawa untuk mereduksi kandungan logam berat yang terdapat pada air limbah penambangan emas tradisional. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Hefni Effendi, M. Phil dan Dr. Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc, Rofi’ul Hidayah mencoba mengolah limbah tambang emas dengan metode koagulasi (penggumpalan).
"Dalam metode ini, serbuk biji asam Jawa ditambahkan ke dalam air limbah kemudian ekstrak asam Jawa akan memerangkap senyawa berbahaya dan logam berat di dalam gumpalan-gumpalan mikroskopis (flok)," demikian siaran pers dari IPB.
ADVERTISEMENT
Flok kemudian diendapkan dan logam berat yang terkandung di dalam air akan ikut mengendap. Endapan yang mengandung logam berat kemudian dipisahkan dan air yang telah diolah akan mengalami penurunan kadar logam berat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biji asam Jawa dengan dosis 0,3 g/L mampu menurunkan kandungan logam berat merkuri sebanyak 93,09% dan menurunkan Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 76,74%. Penggunaan dengan dosis 0,4 g/L juga mampu menurunkan padatan terlarut sebesar 96,95%.
"Dengan diaplikasikannya serbuk asam jawa pada limbah penambangan emas tradisional, diharapkan logam berat dan senyawa berbahaya lainnya dapat dikurangi secara drastis dan biaya pengolahan dapat ditekan dengan memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan,” ujarnya.