Ashraf Ghani Minta Maaf ke Warga Afghanistan: Bantah Curi Uang Kas Negara

9 September 2021 2:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Foto: Shah Marai/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Foto: Shah Marai/AFP
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, kembali buka suara sejak kabur dari Kabul.
ADVERTISEMENT
Ghani meminta maaf atas jatuhnya pemerintahan Afghanistan dibawa kepemimpinannya dan juga membantah membantah telah membawa uang dengan jumlah besar saat meninggalkan Istana Kepresidenan.
Sebelumnya, Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan, Mohammad Zahir Aghbar, menuduh Ashraf Ghani mencuri uang jutaan Dolar Amerika Serikat. Ia meminta polisi internasional segera menangkap Ghani
Di kesempatan ini Ghani mengatakan, saat itu dia pergi atas desakan dewan keamanannya. Dewan keamanan mengatakan bahwa jika dia tetap tinggal, ada risiko pertempuran mengerikan yang sama dari apa yang dialami Kabul selama Perang Saudara 1990-an.
"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, Tapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalui Twitter, Rabu (7/9), dikutip dari Reuters.
Pejuang Taliban di atas kendaraan Humvee merayakan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan di Kandahar, Afghanistan. Foto: JAVED TANVEER / AFP
Ghani mengapresiasi pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang Afghanistan selama 40 tahun terakhir peperangan di negara mereka. Ia mengaku sangat menyesal telah meninggalkan warganya tanpa kepastian akibat tak ada pilihan.
ADVERTISEMENT
"Saya sungguh dan sangat menyesal, bahwa bab saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya, tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran. Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya secara berbeda,” ujarnya.
Ghani telah dikritik keras oleh mantan menteri dan berbagai pihak karena meninggalkan Afghanistan bersama keluarganya saat pasukan Taliban memasuki Kabul pada Minggu (15/8). Ia kabur ke Uni Emirat Arab, lalu buka suara untuk pertama kalinya pada Kamis (19/8) melalui video yang kemudian disiarkan di Facebook.
Apa yang Ghani sampaikan pada pernyataan terbaru hampir mirip apa yang sebelumnya ia nyatakan dalam video tersebut. Dalam unggahan terbaru, ia pun kembali membantah dugaan bahwa dirinya kabur dengan sejumlah uang dari Afghanistan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melambaikan tangan di Camp David, Maryland pada 23 Maret 2015. Foto: Chip Somodevilla/Getty Images
"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai Presiden," jelas Ghani.
ADVERTISEMENT
“Kami [saya dan istri] sangat teliti dalam keuangan pribadi kami,” imbuhnya.
Taliban telah mengumumkan jajaran pemimpin baru di masa transisi pada Selasa (7/9) pasca pengambilalihan Afghanistan. Sosok yang erat dengan pendiri Taliban dan tokoh senior ditunjuk sebagai pejabat, salah satunya Mullah Mohammed Hasan Akhund yang diangkat sebagai Perdana Menteri baru Afghanistan.