Asian Games Jadi Cara Indonesia Ciptakan Perdamaian Semenanjung Korea

23 Agustus 2018 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi usai menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila ke-10 di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (23/8/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi usai menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila ke-10 di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (23/8/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia tidak melihat Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang sebagai sekadar event olahraga akbar empat tahunan. Perlombaan yang diikuti ribuan atlet dari lebih 40 negara di Asia juga menjadi upaya menciptakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebutkan, Asian Games tahun ini menjadi cara Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di Semenanjung Korea.
"Saya sampaikan posisi Indonesia sangat konsisten, bahwa Semenanjung Korea harus menjadi semenanjung yang damai yang stabil dan bebas dari senjata nuklir. Dari waktu ke waktu kita terus secata konsisten menyampaikan hal tersebut," jelas Retno usai menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila ke-10 di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (23/8).
Timnas Basket Putri Korea Unified di ajang Asian Games 2018.
 (Foto: Antarafoto/Rocky Padila)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Basket Putri Korea Unified di ajang Asian Games 2018. (Foto: Antarafoto/Rocky Padila)
Ketika menjadi tuan rumah Asian Games, Indonesia juga telah bertekad melalui gelaran tersebut Indonesia juga ingin mempertebal confidence-building measures (CBMs) atau tindakan yang mengurangi rasa curiga antara Korea Utara dan Korea Selatan.
"Kemarin terwujud dari defile mereka (Korea Utara dan Selatan) sudah bersatu kemudian pada saat berlaga di tiga cabang mereka juga bersatu," kata Retno.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya saat defile atlet, Perdana Menteri Korea Selatan dan Duta Besar Korea Utara juga berdiri dan bergandengan tangan. "Itu merupakan sesuatu yang sangat membanggakan kita, bahwa Asian Games menjadi perekat persahabatan bagi mereka," jelas Retno.
Korsel dan Korut memang sudah menjalin kesepakatan pada Juni 2018 untuk bergabung dalam tiga cabor yatu basket putri, dayung, dan perahu naga. Keputusan ini merupakan salah satu inti pembicaraan yang dilakukan kedua pimpinan negara pada pertemuan di perbatasan Mei lalu.