Asmara Caddy Golf dan Manajer Hotel di Semarang yang Berakhir Tragis

8 Agustus 2018 16:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferin Anjani. (Foto: Instagram/@ferinanjani)
zoom-in-whitePerbesar
Ferin Anjani. (Foto: Instagram/@ferinanjani)
ADVERTISEMENT
Tak selamanya kisah cinta dua sejoli berjalan manis, malah terkadang harus berakhir tragis. Seorang gadis cantik bernama Ferin Dian Anjani (21), yang berprofesi sebagai caddy golf asal Semarang, ditemukan tewas mengenaskan pada Rabu, (1/8).
ADVERTISEMENT
Jenazah Ferin ditemukan dengan luka bakar di tepi Jalan Raya Kunduran-Todanan, Desa Sendangwates, Kunduran Blora. Saat itu seorang warga hendak berangkat ke penggilingan tebu. Di perjalanan, saksi melihat sesosok tubuh gosong di pinggir jalan.
"Saksi melihat di pinggir jalan sebelah timur terdapat sesosok mayat dengan luka terbakar, tetapi saksi 1 tidak berhenti karena takut dan meneruskan perjalanan sampai di penggilingan tebu Desa Sendangwates. Di penggilingan tebu, saksi 1 bertemu dengan saksi 2 dan menceritakan bahwa ada mayat di pinggir jalan. Kemudian saksi 1 dan saksi 2 kembali untuk memastikan apakah benar itu mayat dengan luka bakar atau boneka," kata Kapolres Blora AKBP Saptono yang dikonfirmasi kumparan, Rabu (8/8).
Saksi 1 dan 2, lalu bersamaan melihat ke lokasi. Dan ternyata benar, yang terbujur kaku itu mayat seorang manusia. Mereka lalu melapor ke Polsek Kunduran.
ADVERTISEMENT
"Kemudian petugas dari Polsek Kunduran dan Puskesmas Kunduran serta tim identifikasi dari Polres Blora datang untuk melaksanakan olah TKP," beber dia.
Karena tak ada identitas, jenazah itu dikubur di sebuah makam tak dikenal di TPU Jlumbang, Blora, Jawa Tengah.
Penyidik Polres Blora tak tinggal diam. Penemuan mayat itu diselidiki dan hasilnya mengarah ke sosok Ferin. Dan setelah dilakukan kroscek, ternyata benar jenazah yang ditemukan dengan luka bakar 100 persen itu Ferin.
Penyidik Resmob Polres Blora, menurut AKBP Saptono, mulai mengurai jejak. Hingga akhirnya mengarah pada satu pria bernama Kristian Ari Wibowo (30). Hasil penyelidikan, Kristian adalah orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban lewat media sosial. Korban dan pelaku diketahui berkencan di sebuah hotel.
ADVERTISEMENT
AKBP Saptono berujar korban dibunuh setelah keduanya berhubungan badan di kamar hotel. "Motifnya adalah perhiasan, tersangka ingin mengambil perhiasan yang dikenakan korban."
Polisi lalu menangkap Kristian di tempat kosnya di Semarang. Tanpa perlawanan, Kristian yang bekerja sebagai manajer hotel itu dibekuk. Setelah diperiksa, dia mengakui semua perbuatannya.
Menurut Saptono, setelah keduanya berhubungan intim, pelaku tergiur melihat Ferin mengenakan perhiasan mewah. Kristian lalu menganiaya Ferin hingga tak sadarkan diri, lalu korban dibawa ke sebuah hutan di Blora menggunakan mobil pinjaman.
Ferin yang kemudian berusaha melawan, berteriak-teriak sehingga timbul niat jahat Kristian untuk membunuh korban dengan dibakar hidup-hidup. Korban pun dibakar hingga tidak dikenali lagi identitasnya.
"Korban tewas dalam keadaan dibakar hidup-hidup dengan kaki dan tangan terikat karena mencoba berteriak," ujar AKBP Saptono.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pihak keluarga korban masih syok dan belum bisa menerima kejadian ini.
Akun Instagram Ferin pun sempat dibanjiri duka dari para netizen yang berbela sungkawa atas kematiannya. Namun, akun Instagram milik Ferin secara mendadak kini sudah dihapus setelah kasus ini viral di media sosial.
Menurut AKBP Saptono, tersangka terancam pasal 338, 340, dan 365 KUHP yaitu pidana penjara seumur hidup atau hukuman mati.