ASN Karawang Kenal Raja King of The King dari Telepon Tak Dikenal

31 Januari 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juanda, petinggi King of The King di Tangerang yang ternyata ASN Kabupaten Karawang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Juanda, petinggi King of The King di Tangerang yang ternyata ASN Kabupaten Karawang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petinggi dari Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) atau nama lain dari King of The King di Tangerang, Juanda (48), berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Karawang. Juanda tertarik bergabung King of The King atas bujuk rayu sang maharaja paduka King of The King, Dony Pedro.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di kantornya di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Juanda mengisahkan kali pertama kenal dengan Pedro itu dari sebuah telepon. Pada awal 2019, kata Juanda, ada nomor yang tak dikenal menghubungi ponselnya.
Dia kemudian menjawab nomor telepon tak dikenal itu. Orang ditelepon itu memperkenalkan diri sebagai Dony Pedro.
"Tiba-tiba, dia (Donny) menelepon saya menawarkan samurai pusaka dan langka seharga triliunan rupiah," kata Juanda di Kantor Kecamatan Banyusari, Karawang, Jumat (31/1).
Juanda, petinggi King of The King di Tangerang yang ternyata ASN Kabupaten Karawang. Foto: Dok. Istimewa
Saat itu, kata Juanda, Dony mengaku sedang mencari pembeli pedang samurai langka. Untuk meyakinkan Juanda, ia mengirim berbagai gambar samurai tersebut melalui WhatsApp. Dony juga menawarkan komisi yang besar kepada Juanda jika berhasil menjual pedang samurai itu.
"Saya dijanjikan uang komisi yang sangat besar hingga tertarik mencarikan pembeli untuknya," ungkap Juanda.
ADVERTISEMENT
Sepekan setelah mengobrol di telepon, Juanda diundang datang ke rumah Dony di Bandung. Juanda tak menjelaskan di mana lokasi rumah Dony di Bandung.
Di rumah itu, Juanda diperlihatkan berbagai benda pusaka yang diklaim nilainya mencapai triliunan rupiah. Dari situ Juanda yakin Dony adalah kolektor benda pusaka.
Singkat cerita, Juanda kemudian bertemu orang kaya di Karawang yang sedang mencari barang pusaka langka. Orang itu, kata Juanda, berminat setelah diperlihatkan gambar samurai dari Dony. Namun, transaksi itu gagal. Juanda tak menyebut apa yang membuat transaksi penjualan barang pusaka itu gagal.
Meski gagal transaksi, Dony kerap menghubungi Juanda. Dony tak hanya membahas soal benda pusaka seperti samurai. Dia meyakinkan Juanda soal harta sangat besar yang tersimpan di Bank Swiss.
ADVERTISEMENT
Menurut Juanda, Dony bahkan kerap menyebut nama petinggi negara, orang berpangkat di kalangan militer hingga profesional saat meyakinkannya bergabung dengan King of The King.
"Kalau orang itu menghubungi lewat telepon, bicaranya sungguh meyakinkan. Banyak istilah yang luar biasa. Saya mulai percaya karena orang-orang hebat pun masuk gerakan ini," kata Juanda.
Dony kemudian membujuk Juanda untuk total bergabung dengannya. Ia bahkan ditunjuk menjadi Ketua Indonesia Mercusuar Dunia Tangerang. Dony meyakinkan Juanda bahwa ada harta terpendam di Bank Swiss yang bisa membebaskan Indonesia dari jeratan utang luar negeri.
Namun untuk bergabung, Juanda mengaku diberi sejumlah syarat yaitu menyetor sejumlah uang kepada Dony. "Saya percaya karena dia bilang anggota bakal kebagian uang saat aset di Bank Swiss dicairkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya menyetor beberapa kali uang Rp 1,5 juta. Kalau ditotal jumlahnya sepuluh juta," kata Juanda.
Sementara itu dua petinggi King of The King berinisial N dan P sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya.