Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Assad Tumbang, Kedubes Suriah di Jakarta Kibarkan Bendera Baru Negaranya
12 Desember 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kedubes Suriah di Jakarta akhirnya mengibarkan bendera baru negaranya: hijau-putih-hitam dari sebelumnya merah-putih-hitam. Penggantian bendera ini menyusul jatuhnya rezim Bashar Al-Assad setelah 24 tahun berkuasa di Suriah.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Assad jatuh pada Minggu (8/12) setelah Assad kabur ke Rusia bersama keluarganya.
Saat ini, Suriah dipimpin oleh Penjabat Perdana Menteri Mohammed Al-Bashir yang terafiliasi dengan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan Assad.
Kedubes Suriah mengunggah peristiwa pengibaran bendera baru negaranya di akun medsosnya, Rabu (11/12).
Tampak beberapa orang menyaksikan pengerekan bendera baru itu. Bendera baru juga dipasang di halaman kedubes dan ditempelkan di pintu pagar.
Kedubes Suriah berlokasi di Jalan Karang Asem I No 8, kawasan elite Kuningan, Jakarta Selatan.
Pada Senin (9/12), kumparan telah mendatangi Kedubes Suriah, sehari setelah Assad dinyatakan kabur, tapi benderanya masih yang lama. Saat itu tak terlihat aktivitas yang mencolok. Sebuah mobil polisi diplomatik terparkir di luar pagar.
ADVERTISEMENT
Saat itu, meski masih memakai bendera lama, tapi Kedubes Suriah sudah memakai gambar bendera baru itu sebagai identitas di akun medsosnya.
Bendera tersebut sebenarnya bukan bendera baru. Saat Suriah merdeka dari Prancis pada 1930, bendera kombinasi hijau-putih-hitam adalah bendera yang pertama kali dipakai.
Suriah beberapa kali mengalami pergantian bendera negara. Ketika Hafez Al-Assad menguasai Suriah lewat kudeta, dia juga mengadopsi bendera baru pada 1972 yang berlaku hingga anak Hafez, Bashar Al-Assad, tumbang.
Pada masa perang saudara di Suriah yang pecah pada 2011, kelompok oposisi menggunakan bendera hijau-putih-hitam — bendera yang pertama kali dipakai Suriah setelah lepas dari Prancis pada 1930 — sebagai bendera perjuangan untuk melawan Assad yang represif.
ADVERTISEMENT
Dan setelah mereka sukses menggulingkan Assad, bendera tersebut dinobatkan sebagai identitas nasional.
Pihak pejuang oposisi mengatakan, penggunaan kembali bendera tersebut sebagai bendera negara juga diartikan sebagai kemerdekaan dari dinasti Assad yang berkuasa selama 50 tahun dengan tangan besi.