Astra Bangun Kampus Politeknik Manufaktur Baru di Cikarang

10 Mei 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pembangunan gedung Polman Astra di Delta Silicon, Cikarang, Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pembangunan gedung Polman Astra di Delta Silicon, Cikarang, Bekasi. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Astra Group akan membangun gedung kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Astra yang baru di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang, Bekasi. Kampus Polman Astra sebelumnya sudah berdiri di Sunter, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Polman Astra merupakan kampus yang bernaung di bawah Yayasan Astra Bina Ilmu sejak tahun 1995. Politeknik ini bergerak di bidang pendidikan vokasi di bidang teknologi, khususnya yang terkait otomotif dan sumber daya alam.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking secara resmi dilakukan hari ini, Jumat (10/5), di atas lahan seluas 5 hektare dengan total luas bangunan sekitar 47 ribu meter persegi. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020 mendatang.
Peresmian dimulainya proses pembangunan kampus Polman Astra Delta Silicon dihadiri langsung oleh Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto, Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, hingga Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Direktur Polman Astra, Tony Harley Silalahi, mengungkapkan alasan mengapa kampus baru Polman Astra dibangun di Cikarang. Jika sebelumnya aktivitas belajar mengajar berpusat di Sunter, maka diharapkan kegiatan belajar akan semakin dekat dengan pusat industri di Cikarang. Sehingga akan lebih tercipta sinergi antara pendidikan dengan industri.
Suasana acara Groundbreaking Polman Astra Delta Silicon. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Dengan kampus yang lebih lengkap serta berada di lokasi industri, jadi dekat dengan industri secara geografisnya, diharapkan kualitas pembelajaran semakin baik. Serta kegiatan-kegiatan pembangunan pengembangan akademik dan penelitian semakin sinergi dengan kebutuhan industri,” ungkap Tony dalam sambutannya, Jumat (10/5).
ADVERTISEMENT
Selain groundbreaking gedung kampus, Polman Astra juga meluncurkan program unggulan baru yaitu program master atau sertifikasi kompetensi pascapendidikan Diploma III.
“Polman Astra sedang mempersiapkan diri untuk lebih baik. Bukan hanya di program pendidikan, tetapi juga di wilayah riset dan pengembangan teknologi. Bekerjasama dengan industri serta program-program sertifikasi kompetensi yang salah satunya nanti akan diluncurkan programnya hari ini,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto berharap dengan kampus baru ini dapat menjaring lebih banyak mahasiswa.
Direktur Astra Internasional, Priyono Sugiharto beri sambutan dalam acara Groundbreaking Polman Astra Delta Silicon. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
"Kampus ini perluasan atau nanti akan pindah di sini dari Sunter II. Kami tidak puas jumlah mahasiswa yang ada. Kalau sudah dikasih belanja modal besar, di luas tanah 5 hektare, kebangetan kalau tak bisa 10 kali dari jumlah mahasiswa yang ada sekarang," harapnya.
ADVERTISEMENT
Priyono mengungkapkan biaya yang digelontorkan untuk pembangunan kampus Polman Astra di Delta Silicon mencapai Rp 500 hingga 600 miliar. Dengan nilai investasi sebesar itu, pihaknya berharap Polman Astra dapat semakin diminati oleh para peserta didik atau calon mahasiswa dari berbagai penjuru negeri.
“Jadi di sini kan untuk mahasiswa semester 1 diberikan fasilitas dormitory, terutama kan nanti dari luar kota. Harapan kami bahwa 571 ini bisa dikalikan 10, jadi 5.000 lebih gitu. Tentu bertahap. Tetapi paling enggak fasilitasnya ada, dan dengan konsep green campus, nanti jumlah bidang studinya diperluas, mudah-mudahan nanti mahasiswa juga betah,” kata Priyono.
Dukungan Pemerintah Agar Pendidikan Vokasi Lebih Menarik Minat
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto beri sambutan dalam acara Groundbreaking Polman Astra Delta Silicon. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Menperin Airlangga Hartanto dan Menristek Dikti M Nasir yang turut meresmikan peluncuran pembangunan kampus Polman Astra menyampaikan besarnya dukungan pemerintah terhadap gerakan yang dilakukan Astra Group.
ADVERTISEMENT
Dari sisi industri, Airlangga menilai Polman Astra bisa menjadi teladan bagi industri-industri lain yang memiliki kemampuan untuk membuat dan mengembangkan politeknik-politeknik pendidikan vokasi yang lain.
“Untuk politeknik, ini (kampus baru Polman Astra) cukup besar. Nah, kalau kami mendorong bahwa ini direplikasi oleh industri-industri yang lain. Jadi ini menjadi salah-satu yang awal atau pionir. Dan pemerintah akan mendorong dibangunnya politeknik-politeknik lain yang bisa link and match antar industri,” ujar Airlangga.
“Kalau ini kita bisa bangun 500 (kampus vokasi baru), maka ini skalanya akan lebih masif. Pemerintah akan memberikan fasilitas sehingga industri-industri ini siap untuk membangun politeknik,” lanjutnya.
Selain itu, dengan semakin berkembangnya Polman Astra diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri. Apalagi kebutuhan orang-orang berkompetensi seperti lulusan dari politeknik selalu meningkat di tiap tahunnya.
Gambar rangcangan gedung Polman Astra Delta Silicon, Cikarang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Tentunya, hal ini selaras dengan roadmap pembangunan Indonesia ke depan, yang akan berfokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Kemenperin mengemban tanggung jawab besar untuk membangun SDM, salah satunya melalui program pendidikan vokasi sebagaimana yang telah dijalankan Astra.
ADVERTISEMENT
“Kalau Bapak Presiden maunya masif, maunya nambah ya 500 (politeknik baru). Nah ini dalam RPJMN untuk 2020-2024 ini kan sumber daya manusia menjadi kunci dari pembangunan. Tentu kita akan bangun di setiap stratanya,” ungkap Airlangga.
Menristekdikti M. Nasir juga memiliki harapan yang sama, yaitu kampus baru Polman Astra dapat mendorong tumbuh kembangnya minat peserta didik, sekaligus menciptakan tenaga-tenaga kerja baru yang bisa lebih menjawab kebutuhan industri.
Ia mengklaim sejak Kemenristekdikti dipimpinnya, realisasi program pendidikan tinggi berbasis vokasi sudah mengalami banyak kemajuan. Salah satu kebijakan pentingnya adalah pewajiban setiap politeknik di Indonesia selaras dengan dunia industri.
Pemerintah Bakal Beri Insentif Bagi Industri Lain yang Mau Buat Politeknik
Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, M. Nasir beri sambutan dalam acara Groundbreaking Polman Astra Delta Silicon. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Salah satu bentuk dukungan atau fasilitas yang akan diberikan pemerintah bagi industri-industri yang bergerak membangun politeknik adalah insentif biaya.
ADVERTISEMENT
Menurut Nasir, selama ini Kemenristekdikti telah mengupayakan agar industri-industri yang ada, utamanya industri skala besar, tergerak untuk membangun politekniknya sendiri. Namun, kenyataannya, masih belum banyak industri yang mau bergerak ke arah itu.
Untuk mendorong ada politeknik-politeknik lainnya, Kemenristekdikti telah berkoordinasi bersama Kemenperin agar regulasi pemberian insentif itu segera terealisasi.
“Tadi sudah saya sampaikan bahwa akan ada insentif yang diberikan pada industri yang bisa menyelenggarakan pendidikan tinggi. Saya sudah usul lama kepada Pak Menteri (Menperin). Tetapi ya nunggu, mudah-mudahan dalam akhir ini bisa selesai. Mudah-mudahan,” kata Nasir.
Suasana peresmian dimulainya pembangunan (Groundbreaking) Gedung Polman Astra di Delta Silicon, Cikarang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Ini karena apa? Supaya industri juga ada perhatian juga, ada semangat untuk membangun pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dan kebutuhan berapa yang dibutuhkan? Ini kami desain minimal di angka 500 untuk politeknik seluruh Indonesia pada bidang studi yang berbeda-beda, tergantung industri yang akan mengembangkan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Wacana insentif sebagaimana disebutkan Nasir adalah suatu rencana yang dikenal dengan istilah insentif super deduction tax. Wacana ini sudah lama dibicarakan dan sampai saat ini masih belum terealisasi.
Pengaplikasian insentif tersebut yaitu dalam bentuk pengurangan pajak sampai 200 persen terhadap industri atau perusahaan-perusahaan yang ikut menjalankan pendidikan vokasi. Terakhir kali Airlangga menyebut kebijakan tersebut akan disahkan pada Mei tahun ini. Namun, hingga hari ini, kebijakan tersebut masih belum nampak kepastiannya.