Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji 2023 Mulai Ditransfer Bertahap

7 Agustus 2023 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Selama penyelenggaraan ibadah haji 2023, ada 775 jemaah asal Indonesia yang wafat. Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri sekaligus Ketua PPIH Pusat, Saiful Mujab, menyebut asuransi jiwa para jemaah yang wafat sudah mulai dicairkan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini, biaya asuransi sudah ditransfer ke 301 rekening jemaah. Jadi pencairannya langsung ke rekening [milik] jemaah wafat yang digunakan saat pelunasan biaya haji di BPS Bipih sebelum berangkat," kata Saiful Mujab dalam keterangannya, Senin (7/8).
"Sisanya masih dalam proses verifikasi dan akan segera dilakukan pembayaran," imbuhnya.
Saiful Muhab menjelaskan, klaim asuransi ini dilakukan oleh Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU. Salah satu syarat yang dibutuhkan untuk mencairkan asuransi ini adalah certificate of death (COD) dan Surat keterangan Kematian (SKK) jemaah wafat yang sudah diverifikasi oleh Siskohat.
“Keluarga jemaah tidak perlu melakukan apa-apa, cukup mengkonfirmasikan ke bank penerima setoran alhamrhum/almarhumah, apakah dana klaim asuransi sudah ditransfer atau belum,” tegas Saiful.
ADVERTISEMENT
Direktur Layanan Haji dalam Negeri, Saiful Mujab yang juga selaku Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat 1444 H/2023 M Foto: Kemenag RI
Selain itu, klaim asuransi juga diberikan kepada jemaah haji yang mengalami kecelakaan. Berikut ketentuan klaim asuransi jiwa dan kecelakaan bagi jemaah haji Indonesia 2023:

Update Jemaah yang Sakit di Saudi

Jemaah haji Indonesia yang sakit diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf. Foto: Kemenag
Hingga saat ini, masih ada 76 jemaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Rinciannya, 31 orang di RSAS Makkah, 37 orang di RSAS Madinah, dan 8 orang di RSAS Jeddah.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menetapkan tiga PIC untuk update informasi jemaah sakit yang masih dirawat di RSAS Makkah, Madinah, dan Jeddah," jelas Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, dalam keterangannya.
PIC ini bertugas memantau secara berkala kondisi jemaah yang masih dirawat di RSAS. Sehingga, pihak keluarga yang ingin mendapatkan informasti terkait kondisi terkini para jemaah bisa menghubungi PIC.
"Kami berharap kondisi jemaah yang dirawat bisa lekas sehat. Jika oleh rumah sakit sudah dinyatakan layak terbang, akan kami antar pulang ke tanah air. KUH KJRI Jeddah juga sudah menyiapkan tim yang akan mengantar jemaah yang dinyatakan layak terbang untuk kembali ke Indonesia," pungkasnya.