Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Atas Dasar Keamanan Publik, India Blokir 22 Chanel YouTube
6 April 2022 8:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemblokiran itu dilakukan untuk memerangi disinformasi publik yang berkaitan dengan masalah keamanan nasional dan ketertiban umum masyarakat India.
Pemerintah menggunakan 'kekuatan darurat' di bawah undang-undang teknologi dan informasi India. Pihaknya mengatakan, pemerintah telah memblokir 18 saluran YouTube India untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, pemerintah juga berfokus memblokir akun-akun yang dikatakan beroperasi dari negara tetangga, Pakistan .
"Beberapa saluran YouTube digunakan untuk mengunggah berita palsu tentang berbagai mata pelajaran seperti Angkatan Bersenjata India," tulis pemerintah India dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Kementerian Informasi dan Penyiaran mengatakan, kanal-kanal YouTube yang telah diblokir memiliki hingga 2,6 miliar penonton secara keseluruhan.
Kementerian tersebut juga telah menggunakan kekuatan darurat serupa pada Desember 2021 dan Januari 2022 lalu. Mereka memblokir 55 saluran di GOOGL.O YouTube milik Alphabet Inc, serta sejumlah akun Twitter dan Facebook.
Pemerintah India telah menggunakan aturan TI baru yang diperkenalkan pada 2021. Sebagian besar aturan itu ditujukan untuk mengatur perusahaan media sosial besar. Kebijakan tersebut memberi pemerintah lebih banyak kekuatan untuk menghapus konten.
ADVERTISEMENT
India juga disebut telah menyiapkan tindakan yang lebih keras kepada raksasa teknologi Amerika Serikat (AS). Perusahaan-perusahaan itu meliputi Google dan Facebook. India menyebut kedua platform itu menyebarkan berita palsu.
Pada Februari 2022, para pejabat India mengatakan, kelambanan kedua perusahaan teknologi itu telah memaksa pemerintah melakukan penghapusan konten.
Langkah pemerintah telah mengundang kritik internasional yang menyebut pihak berwenang India telah membatasi kebebasan berekspresi.
Google juga telah memperingati kementerian untuk menghindari keputusan pemblokiran konten publik. Namun, gagasan itu telah ditolak mentah-mentah oleh para pejabat.
Penulis: Sekar Ayu