Atasi Candu Nikotin, Vape di Australia Hanya Bakal Dijual di Apotek

2 Mei 2023 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vape Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vape Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Australia memberlakukan peraturan ketat dalam meregulasi vape atau dikenal luas sebagai rokok elektrik untuk tujuan hiburan.
ADVERTISEMENT
Dipandang menimbulkan generasi baru pecandu nikotin, kini penjualan vape di Australia akan dibatasi hanya di apotek dan perlu dikemas layaknya obat-obatan.
Dikutip dari BBC, pengumuman reformasi terbaru itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler, dalam pidatonya pada Selasa (2/5). Sebenarnya, selama ini seseorang memerlukan resep dokter jika ingin membeli vape di Australia.
Namun, industri tersebut tidak diatur dan diawasi dengan baik, sehingga pasar gelap yang menjual vape secara ilegal pun bermunculan.
Butler pun memandang produk vape telah menciptakan generasi baru pecandu nikotin yang didominasi oleh kelompok berusia muda.
Oleh karenanya, pemerintahan di bawah Partai Buruh yang berkuasa memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam menyikapi isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Adapun cara kerja vape tidak serupa seperti rokok pada umumnya — vape memanaskan cairan yang mengandung nikotin dan zat kimia lain, lalu mengubahnya menjadi uap dan dihirup oleh pengguna.
Vape secara luas dipandang sebagai alternatif merokok bagi mereka perokok aktif yang ingin berhenti.
Ilustrasi liquid vape. Foto: REUTERS/Carlo Allegri
Namun, peredaran vape di Australia tidak diawasi dengan baik. Sehingga banyak anak-anak yang masih di bawah umur memutuskan untuk mencobanya. “Vape telah menjadi produk hiburan yang ditargetkan untuk anak-anak dan dijual bersama permen lolipop dan cokelat batangan di toko-toko eceran,” jelas Butler dalam pidatonya.
“Sama seperti yang mereka lakukan dengan rokok, ‘Big Tobacco’ telah mengambil produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa manis untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang memandang vape lebih aman dibandingkan rokok biasa, lantaran tidak mengandung tembakau atau tar yang berbahaya.
Namun, para ahli kesehatan berpendapat bahwa vape bukan berarti tidak memiliki risiko — produk ini sering kali mengandung bahan kimia, dan implikasi jangka panjang dari penggunaan vape pun masih belum jelas.
Sementara itu, pemerintah Australia berpendapat bahwa vape adalah pembawa ancaman kesehatan sesungguhnya terhadap masyarakat, dan secara tidak proporsional mempengaruhi kaum muda.
Sebuah penelitian menunjukkan, satu dari enam orang Australia yang berusia 14-17 tahun dan satu dari empat orang berusia 18-24 orang telah merokok vape.
Ilustrasi vape. Foto: REUTERS/Kate Munsch
“Hanya 1 dari 70 orang seusia saya yang pernah menggunakan vape,” kata Butler, yang berusia 52 tahun.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah pembatasan lainnya yang diumumkan oleh pemerintah Australia termasuk larangan terhadap semua vape sekali pakai dan impor produk vape tanpa resep.
Resep dokter akan diperlukan bagi seseorang yang ingin membeli vape secara legal, tetapi harus dikemas layaknya obat-obatan. Pembatasan rasa, warna, konsentrasi nikotin, dan bahan lainnya juga akan diberlakukan.
Butler menambahkan, pemerintah akan berusaha mempermudah seseorang mendapatkan resep dokter jika ingin menggunakan vape untuk tujuan medis yang legal.
Selama ini, beberapa negara lain di Asia seperti Singapura dan Thailand, juga telah melarang penggunaan vape. Namun, sejumlah politisi, badan industri, dan tenaga kesehatan profesional mengatakan bahwa Australia seharusnya melonggarkan undang-undangnya.
Pemimpin Partai Nasional, David Littleproud, berpendapat bahwa Negeri Kanguru seharusnya meniru pendekatan Selandia Baru dan meregulasi vape seperti halnya rokok.
ADVERTISEMENT