Atasi Krisis Pangan, AS Umumkan Kerja Sama Pertanian dengan Ukraina

17 Juni 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gandum terlihat di ladang dekat desa Zhovtneve, Ukraina. Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gandum terlihat di ladang dekat desa Zhovtneve, Ukraina. Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amerika Serikat pada Kamis (16/6/2022) mengumumkan, kemitraan pertanian tiga tahun dengan Ukraina. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kerawanan pangan global akibat invasi Rusia.
ADVERTISEMENT
Kemitraan dalam bentuk nota kesepahaman ini ditandatangani secara virtual pada awal pekan ini oleh Menteri Pertanian Ukraina dan Menteri Pertanian Amerika Serikat (AS), Tom Vilsack.
Dikutip New York Times, Vilsack mengatakan perjanjian itu difokuskan pada pemberian bantuan teknis ke Ukraina. Kemitraan ini juga diharapkan dapat membantu Kiev membangun kembali industri pertaniannya setelah perang berakhir.
AS juga akan mengambil beberapa langkah lain untuk mengatasi krisis ini, termasuk pemberian insentif bagi petani untuk memperluas produksi mereka.
Sebelum konflik antara Kiev dan Moskow pecah, Ukraina adalah pengekspor biji pangan terbesar keempat di dunia.
Kini, perang di Ukraina telah menyebabkan harga pangan dan energi global melonjak. Blokade di pelabuhan-pelabuhan Ukraina mengakibatkan ekspor biji pangan mereka tidak dapat dikirimkan ke luar negeri.
Anak-anak di Somalia menderita kekurangan gizi Foto: Reuters
Hal ini berisiko menciptakan kekurangan pasokan biji pangan di negara-negara di Timur Tengah, Asia, dan Afrika yang sangat bergantung pada impor dari Ukraina.
ADVERTISEMENT
AS telah beberapa kali menyebut Rusia menggunakan pangan sebagai senjata untuk memenangkan konfliknya dengan Ukraina.
“Makanan seharusnya tidak menjadi senjata. Sangat penting untuk mengeluarkan biji-bijian yang paling dibutuhkan dari pelabuhan,” tegas Vilsack.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah memperingatkan bahwa konflik Ukraina akan memperparah krisis pangan global yang tengah terjadi karena perubahan iklim dan gangguan rantai pasokan pandemi. Akibatnya, kini ratusan ribu orang berada dalam ancaman bencana kelaparan.
Upaya global saat ini tengah dilakukan untuk mengirimkan sekitar 25 juta ton biji-bijian Ukraina yang terperangkap oleh blokade Rusia.
Gambar satelit menunjukkan pemandangan kapal penjelajah rudal Angkatan Laut Rusia Moskva di pelabuhan, di Sevastopol, Krimea, 7 April 2022. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
PBB juga tengah merundingkan kesepakatan di mana Rusia akan mengizinkan pengangkutan pangan Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam dengan imbalan ekspor pupuk Rusia ke pasar dunia tanpa ancaman sanksi.
ADVERTISEMENT
Turki, yang telah berusaha mengambil peran mediasi dalam konflik pangan, menawarkan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan empat arah dengan Ukraina, Rusia dan PBB, pada Rabu (15/6/2022).
Vilsack mengatakan, sementara negosiasi untuk transportasi laut terus berlanjut, diperlukan upaya untuk memindahkan dan menyimpan biji pangan melalui jalur darat lewat Rumania dan Polandia dengan kereta api.
Langkah ini akan mengurangi risiko biji pangan dicuri dan akan mengosongkan penyimpanan bagi petani Ukraina yang akan segera memanen tanaman mereka di musim dingin.
Penulis: Airin Sukono.