Atasi Masalah Sampah, Pemprov DKI Resmikan PLTSa di Bantar Gebang

21 Maret 2018 10:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Groundbreaking pengolahan sampah Bantar Gebang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Groundbreaking pengolahan sampah Bantar Gebang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bantar Gebang, Bekasi. PLSTa ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
ADVERTISEMENT
"Hari ini insyaallah kita akan melakukan groundbreaking pembangunan pilot project pengolahan sampah secara termal yang merupakan tindak lanjut MoU dari Pemprov DKI Jakarta," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Bantar Gebang, Rabu (21/3).
Saefullah mengatakan teknologi pengolaan sampah ini merupakan hal yang mendasar yang sangat dibutuhkan oleh Jakarta saat ini. Sebab jumlah sampah Jakarta yang masuk ke TPS Bantar Gebang mencapai 7.000 ton/hari, sehingga dibutuhkan proses pengolahan sampah yang cepat dan tepat.
"Di tempat ini sehari kurang lebih 7.000 ton dibawa menggunakan truk. Jumlahnya 1.200 truk yang masuk ke sini, karyawan yang sehari-hari bekerja adalah 740 orang, jadi kita sangat berusaha keras untuk menangani sampah ini," ujarnya.
Groundbreaking pengolahan sampah Bantar Gebang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Groundbreaking pengolahan sampah Bantar Gebang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Mengenai teknologi ini, Kepala BPPT Unggul Priyatno menjelaskan PLTSa sudah dilakukan di negara-negara maju seperti di Jerman dan Jepang. Teknologi ini juga dilengkapi dengan sarana pengendalian pencemaran, baik pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran lingkungan sehingga sangat efektif untuk pengolahan sampah, khususnya sampah Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Penerapan teknologi termal ini adalah untuk pemusnahan sampah secara cepat. Jadi listrik yang dihasilkan anggap saja hanya sebagai bonus, jadi fokusnya bukan untuk pembangkit listrik yang utamanya, tapi pengolahan sampahnya,"ujar Priyatno.
Dalam acara ini, hadir pula Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin dan Pj Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah. Acara groundbreaking ditandai dengan penekanan sirene secara simbolis oleh pejabat yang hadir.
Selama ini proses pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang menggunakan sistem landfill atau penimbunan, sehingga membutuhkan proses pengolahan yang lama dan lahan yang luas. Dengan adanya teknologi PLTSa, diharapkan penanganan sampah di Jakarta dapat dilakukan secara efektif dan efisien.