Atlet Basket Wanita asal AS Brittney Griner Dibebaskan dari Penjara Rusia

9 Desember 2022 3:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Superstar bola basket WNBA AS Brittney Griner (tengah) menghadiri sidang di Pengadilan Khimki, di luar Moskow pada 1 Juli 2022. Foto: Kirill KUDRYAVTSEV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Superstar bola basket WNBA AS Brittney Griner (tengah) menghadiri sidang di Pengadilan Khimki, di luar Moskow pada 1 Juli 2022. Foto: Kirill KUDRYAVTSEV/AFP
ADVERTISEMENT
Atlet basket wanita asal Amerika Serikat yang dipenjara di Rusia terkait kasus kepemilikan ganja, Brittney Griner, telah dibebaskan dari tahanan. Pembebasan Griner merupakan hasil dari pertukaran tahanan yang disepakati oleh kedua negara sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joe Biden, pada Kamis (8/12). Biden mengatakan, sekarang Griner sedang berada dalam perjalanan pulang ke AS.
Biden menambahkan, dibebaskannya Griner merupakan hasil jerih payah negosiasi dan proses panjang, diperumit dengan konflik yang masih berlangsung di Ukraina.
“Ini adalah hari yang telah kami upayakan sejak lama. Kami tidak pernah berhenti mendorong pembebasannya,” imbuhnya.
Menurut foto yang dirilis oleh Gedung Putih, Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris tampak berbicara melalui telepon dengan Griner dari Oval Office — bersama dengan istri Griner, Cherelle.
“Beberapa bulan terakhir ini merupakan neraka bagi Brittney dan untuk istrinya,” kata Biden.

Dipenjara karena Kepemilikan Ganja

Sebelumnya, Griner (32) yang merupakan pebasket populer dari tim Phoenix Mercury di bawah naungan Asosiasi Bola Basket Nasional Wanita itu ditangkap oleh otoritas Rusia pada 17 Februari lalu ketika baru tiba di bandara Moskow.
ADVERTISEMENT
Tujuan Griner datang ke Rusia adalah untuk bertanding dengan UMMC di Kota Yekaterinburg. Dengan cara ini, Griner semula ingin mencari penghasilan tambahan.
Penangkapan Griner terjadi hanya beberapa hari sebelum Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukannya ke Ukraina — sekaligus menandai kembali memburuknya hubungan antara Washington dan Moskow.
Griner dilaporkan membawa cartridge vape berisi minyak ganja yang ia letakkan di dalam kopernya. Nahas bagi Griner, penggunaan zat narkotika itu masih dilarang di Rusia dan terancam pidana penjara hingga sembilan tahun.
Superstar bola basket WNBA AS Brittney Griner (tengah) menghadiri sidang di Pengadilan Khimki, di luar Moskow pada 1 Juli 2022. Foto: Kirill KUDRYAVTSEV/AFP
Alhasil, atlet peraih dua medali emas Olimpiade itu dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Moskow pada 4 Agustus atas tuduhan kepemilikan zat terlarang dan penyelundupan narkoba.
Selama menjalani persidangan, Griner mengaku bersalah — tetapi ia berargumen bahwa tidak bermaksud melanggar hukum, sebab ia menggunakan ganja itu sebagai terapi pengobatan.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin pengadilan memahami bahwa itu adalah kesalahan jujur yang saya buat saat terburu-buru, di bawah tekanan, mencoba pulih dari pasca-Covid dan hanya mencoba untuk kembali ke tim saya,” kata Griner dalam pernyataan terakhirnya sebelum putusan pengadilan dibacakan.
Namun, argumen tersebut ditolak oleh pengadilan lantaran ganja medis pun masih dilarang di Rusia. Griner kemudian ditahan di sebuah penjara di wilayah Mordovia yang terletak sekitar 514 km dari ibu kota Moskow.

Pertukaran Tahanan

Demi membebaskan Griner, Kementerian Luar Negeri AS sepakat melakukan pertukaran tahanan dengan warga negara Rusia yang ditahan di AS bernama Viktor Bout — seorang mantan penjual dan penyelundup senjata ilegal. Pertukaran tahanan itu dilakukan di bandara Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
Bout (55) sendiri adalah salah satu buronan kriminal yang diincar oleh banyak negara sebelum akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Ia dijuluki ‘pedagang kematian’ dan ‘pelanggar sanksi’, atas kemampuannya mengatasi embargo senjata.
Selama hampir dua dekade, Bout menjadi penjual senjata paling terkenal di dunia. Ia diketahui menjual persenjataannya ke negara-negara berkonflik, kelompok pemberontak, dan panglima perang di berbagai benua — seperti di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.