Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Atlet Lena dan Leni Memulung Sepatu dari Rongsokan Agar Bisa Latihan
1 September 2018 9:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda tiap kali timnas sepak takraw putri berlaga. Mengenakan bandana senada, kehadiran Lena dan Leni tak pernah luput dari perhatian. Kemahirannya membobol kandang lawan, menjadikan Lena dan Leni atlet andalan Indonesia pada cabor sepak takraw.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jalan yang dilalui keduanya tak mudah, di usia yang masih belia yakni 14 tahun, Lena dan Leni hidup serba kekurangan.
Orang tua Lena dan Leni yang berprofesi sebagai buruh tani di Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tak mampu membiayai dan memfasilitasi pendidikan kedua anak kembarnya.
Tak ingin putus sekolah, perempuan berusia 29 tahun itu memutuskan untuk hidup mandiri sejak dini. Bermodal semangat, keduanya kompak mencari pekerjaan serabutan sebagai pemulung hingga menjadi buruh cuci. Semua itu dilakukan agar bisa melanjutkan pendidikan dan tidak membebani orang tua.
"Pokoknya yang pasti kita enggak mau ngerepotin orang tua lah, kita cari uang sendiri. Sudah diizinkan sekolah, pokoknya biaya kita yang cari sendiri,” ujar Lena saat ditemui kumparan pada Selasa (28/8).
Lena mengisahkan, saat ia dan adiknya, Leni, bekerja sebagai pemulung, mereka mengais sampah tetangga, mencari sepatu bekas untuk dikenakan saat latihan maupun pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Iya, jadi dulu kita enggak punya sepatu ya itupun mungut dari rongsokan sampah dari tetangga. Kadang kurang seukuran, kadang beda-beda juga enggak apa-apa sih, yang penting ada sepatu," lanjut Lena.
Selain memulung, keduanya juga bekerja sambilan sebagai buruh cuci agar bisa membeli bola takraw untuk berlatih di rumah sebelum dan sesudah pulang sekolah.
"Terus kalau bola kan sering sih kita beli sendiri. Dulu ada tuh yang murah, kita kumpulin uang, jadi memang enggak pernah buat jajan. Dapat uang buruh nyuci, dari situ kita buat beli bola. Itu saja, yang penting kita bisa latihan lah," kenang keduanya.
Momen saat menjadi pemulung diunggah oleh keduanya di akun Instagram @lenatwins dan @lenitwins. Unggahan tersebut lantas menjadi viral di media sosial dan menuai banyak komentar positif dari warganet. Lena menyebut, dirinya tak menyangka akan memperoleh ribuan komentar dan menjadi viral.
ADVERTISEMENT
“Itu enggak sengaja, jadi ceritanya aku kan dapat gambar, dapat gambar dari grup. Dia punya gambar aku punya gambar juga memang sempat dipajang foto Whatsapp. Aku upload ternyata jadi ramai, enggak nyangka itu. Ah itu mah, orang bersyukur sajalah ambil hikmahnya. Yang pasti kita enggak ada kepikiran mau yang viral, enggak,” tutur Lena.
Pengalaman dan kenangan tersebut diakui Lena dan Leni sebagai pengingat dan motivasi agar terus bersyukur dan tak mudah menyerah.
“Itu kan cuman memingatkan waktu kita dulu itu aja sih. Intinya, kita jangan sampai lupa kita sudah kaya gini, mengingat diri aja sih. Buat motivasi yang lain semoga bermanfaat buat orang luar. Pokoknya hadapi saja risikonya, jangan menyerah banyak-banyak berdoa, jangan pasrah sama keadaan,” ujar Lena.
ADVERTISEMENT