Australia Gelar Pemilu: PM Anthony Albanese Diprediksi Menang

3 Mei 2025 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga berada di bilik suara untuk mencoblos saat Pemilu Australia di Sydney, Australia, Sabtu (3/5/2025).  Foto: David Gray/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga berada di bilik suara untuk mencoblos saat Pemilu Australia di Sydney, Australia, Sabtu (3/5/2025). Foto: David Gray/AFP
ADVERTISEMENT
Warga Australia memulai pemilu pada Sabtu (3/5) waktu setempat. Isu seperti biaya hidup, lingkungan, sampai hubungan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump jadi isu utama pada pemilu kali ini.
ADVERTISEMENT
Pemilu Australia diprediksi akan dimenangkan tipis oleh Partai Buruh yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anthony Albanese. Lawan utamanya ialah sosok konservatif dari Partai Liberal Peter Dutton.
Sebanyak 18 juta warga Australia terdaftar sebagai pemegang hak suara. Jelang pemilu. Albanese yakin akan kembali memenangkan pemilu dan membentuk pemerintahan untuk tiga tahun mendatang.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menghadiri sesi pembukaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 18 November 2024. Foto: DANIEL RAMALHO/AFP
“Tujuan utama kami adalah meraih kemenangan beruntun hari ini,” kata Albanese seperti dikutip dari AFP.
Pada survei teranyar jelang pemungutan suara, Partai Buruh diproyeksikan mendapat 52 persen suara. Sementara, Partai Liberal diprediksi hanya memperoleh sekitar 47 persen dukungan.
Dutton, kendati tertinggal dalam jajak pendapat terakhir, tetap percaya dan masih optimistis bisa menang.
Peter Dutton. Foto: AFP/STR
"Saya pikir mereka akan masuk ke bilik suara dan berkata: 'Tahukah Anda? Saya tidak akan memberi penghargaan kepada Anthony Albanese selama tiga tahun terakhir’,” kata Dutton.
ADVERTISEMENT
Adapun TPS di Australia telah dibuka sejak pukul 8 pagi waktu setempat. Kawasan pantai timur menjadi area pertama yang melakukan pemungutan suara.
Dari data otoritas pemilu Australia, sepertiga dari 18 juta pemegang hak suara sudah terlebih dulu memberikan suara lewat skema memilih lebih dulu.