Australia Kini Punya Dua Menteri Muslim, Pertama dalam Sejarah

1 Juni 2022 14:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Partai Buruh Australia, Anthony Albanese, bereaksi setelah Perdana Menteri petahana dan pemimpin Partai Liberal Scott Morrison mengakui kekalahan dalam pemilihan umum negara itu, di Sydney, Australia, Sabtu (21/5/2022). Foto: Jaimi Joy/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Partai Buruh Australia, Anthony Albanese, bereaksi setelah Perdana Menteri petahana dan pemimpin Partai Liberal Scott Morrison mengakui kekalahan dalam pemilihan umum negara itu, di Sydney, Australia, Sabtu (21/5/2022). Foto: Jaimi Joy/REUTERS
ADVERTISEMENT
Canberra melantik dua menteri Muslim pada Rabu (1/6) dalam pemerintahan baru Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Hal ini menjadi yang pertama dalam sejarah Australia.
ADVERTISEMENT
Ed Husic ditunjuk sebagai Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan. Sementara itu, Anne Aly mengemban tugas sebagai Menteri Pendidikan Anak Usia Dini dan Pemuda.
Langkah tersebut menjadi momen penting bagi representasi muslim dalam politik Australia. Keberadaan dua menteri muslim di tingkat tertinggi pemerintahan dinilai mencerminkan inklusivitas yang kuat.
Husic ialah seorang putra imigran Muslim asal Bosnia. Dia menyelami dunia politik selepas meniti karier dalam sektor swasta dan publik. Mewakili Sydney, Husic menjadi muslim pertama yang terpilih sebagai anggota parlemen pada 2010.
Husic kemudian mengambil sumpah pertamanya sebagai sekretaris parlemen pada 2013. Dia menghadapi cercaan melalui media sosial saat meraih jabatan itu. Tetapi, Husic mengabaikan fanatisme tersebut.
Ed Husic MP. Foto: Facebook/Ed Husic MP
Sebagaimana Husic, Aly tidak lahir di Australia. Tanah kelahirannya ialah Alexandria, Mesir. Ketika berusia dua tahun, Aly kemudian pindah ke Australia bersama keluarganya.
ADVERTISEMENT
Aly menyandang gelar master dan PhD dari Edith Cowan University. Dia lalu bekerja di universitas tersebut dan Universitas Curtin. Aly berfokus pada bidang kontra-terorisme dan ekstremisme.
Sebelum menyambangi politik, dia telah memegang sejumlah posisi senior dalam sektor pelayanan publik Australia Barat.
Kini, Aly menjadi wanita muslim pertama yang menjabat sebagai menteri. Dia mengaku baru memahami pentingnya representasi keragaman dalam parlemen. Aly mengatakan, kemenangannya membuktikan kecakapan gadis muslim di Australia.
"Saya membuat keputusan dengan sangat sadar bahwa, datang ke sini, saya akan melakukan apa pun yang saya bisa lakukan untuk, tidak hanya membuka jalan, tetapi juga meruntuhkan tembok," tegas Aly, dikutip dari The New Daily, Rabu (1/6).
Anne Aly. Foto: Facebook/Anne Aly
Albanese mengungkap, kementerian teranyar juga mencapai rekor representasi perempuan. Dia menggembar-gemborkan 13 wanita dalam kementeriannya.
ADVERTISEMENT
Pemerintahannya juga mengangkat wanita pertama dan orang Aborigin-Australia kedua yang menjabat sebagai Menteri Urusan Pribumi, Linda Burney.
"Ini adalah jumlah wanita terbesar yang pernah ada di kabinet Australia dengan 10 wanita di kabinet. Selain itu ada 13 wanita di kementerian," ujar Albanese, dikutip dari The Guardian, Rabu (1/6).
"Kami memiliki banyak talenta di parlemen kami," tambahnya.