Australia Pertimbangkan Masukan RI Sebelum Pindahkan Kedubes di Israel

29 Oktober 2018 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. (Foto: Teuku Muhammad Valdy Arief/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. (Foto: Teuku Muhammad Valdy Arief/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di sela Our Ocean Conference di Bali. Isu pemindahan Kedubes Australia di Israel menjadi topik utama pembahasan.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui usai bertemu dengan Jokowi, Turnbull mengaku diutus Perdana Menteri Scott Morrison. Ia menegaskan, belum ada keputusan yang diambil pemerintahan Morrison mengenai isu pemindahan Kedutaan ke Yerusalem.
Sebelum mengeluarkan kebijakan untuk memindahkan kedutaannya di Israel, disebut Turnbull, Perdana Menteri Morrison akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.
Jokowi hadiri Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi hadiri Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
"Dia (Morrison) akan mempertimbangkan banyak hal untuk kebijakan itu termasuk dari Indonesia," kata Turnbull usai bertemu dengan Jokowi di Nusa Dua Conference Center, Bali, Senin (29/10).
Semasa menjabat perdana menteri, Turnbull mengaku sangat berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang bersinggungan dengan Palestina. Dia sadar kebijakan terkait wilayah yang berada di bawah kependudukan Israel akan mendapat respons dari Indonesia.
Kebijakan Australia menempatkan kedutaannya di Tel Aviv adalah keputusan yang sudah berlangsung lama. Menurut Turnbull, kebijakan itu harusnya tidak berubah.
ADVERTISEMENT
"Pemindahan itu akan memunculkan reaksi negatif dari Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Kami harus jelas untuk itu dan memikirkan kepentingan nasional Australia dan kepentingan regional saat mengambil keputusan semcam ini," ujar Turnbull.